Kepada Wantannas Wagub Bilang LIN “Harga Mati”

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Ada yang menarik dari permintaan Wakil Gubernur Maluku Barnabas Orno kepada Dewan Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Wantannas RI), saat kunjungan kerja (Kunker), dan pertemuan bersama Pemprov Maluku, di Kantor Gubernur, Selasa, kemarin.

Salah satu permintaan Wagub Orno  menyangkut Lumbung Ikan Nasional (LIN), Maluku. “LIN jadi “harga mati” untuk dibangun di Maluku,” kata Wagub, seraya  meminta pertimbangan Wantanas untuk memberikan masukan ke Kementrian, Staf Presiden dan Presiden Joko Widodo.

Wagub juga berharap Presiden Joko Widodo  dapat melakukan peletakan batu pertama atas pembangunan LIN di Maluku. Bahkan, tambah dia, soal masalah lahan yang terjadi dalam pembangunan LIN menjadi masalah rumah tangga Maluku yang dapat diselesaikan dengan baik.

“Soal masalah lahan dapat kita selesaikan dan lahan bukan hambatan bagi  pembangunan proyek Lin Maluku. Jadi perlu diketahui Maluku miliki luas daratan yang kecil, kendati memiliki hasil alam yang berlimpah, seperti cengkih, pala dan lain-lain,” tambah Wagub.

Sebagaimana diketahui,  Kunker Wantanas RI di Maluku dipimpin Deputi Bidang Pengkajian dan Penginderaan Setjen Wantannas RI Laksda TNI Gregorius Agung. Pertemuan bersama Wantannas, Pemprov Maluku diwakili Wakil Gubernur Barnabas Orno.

Selain berbicara soal LIN, Wagub juga menyampaikan sejumlah permintaan dan masalah yang terjadi di Maluku. “Kami punya lokasi wisata yang baik, kami minta dukungan Tim  ini untuk merekomendasi hal ini ke Kementrian Pariwisata,”kata Orno.

Dikatakan, Maluku terdiri atas 11 Kabupaten/kota dengan bingkai Pela Gandong yang kuat dan sampai saat ini masi terjaga. “Maluku  punya kondisi geografis dengan kondisi laut dan wilayah yang luas, dengan Dana Alokasi Umum  (DAU) hanya Rp 3 triliun. Jumlah  DAU kalau buat wilayah kontinental, bisa mencukupi. Tapi Maluku Wilayah Kepulauan sehingga DAU dinilai tidak cukup,” kata Barnabas.

Sementara, Gregorius Agung mengatakan, kunjungan  ke Maluku ini bertujuan melaksanakan kajian daerah mengenai permasalahan di Provinsi Maluku.

“Tol Laut bertujuan memudahkan penyuplaian  bahan pangan dan lain-lain untuk kemajuan Perekonomian Daerah. Namun dari Tahun 2015 hingga saat ini belum 100 persen berjalan, karena masih mendapatkan beberapa kendala,”katanya.

Maluku, lanjut dia, hingga saat ini masih tergolong dalam Provinsi Termiskin di Indonesia, meskipun Maluku memiliki Hasil alam yang melimpah.

“Sesuai tujuan kami melaksanakan kajian di Provinsi Maluku, kami ingin ketahui informasi maupun data yang aktual terkait kendala yang ada di Maluku untuk dianalisis oleh kami dan menyampaikannya kepada Presiden, guna kemajuan Maluku,”tutupnya.

(KTE)

Komentar

Loading...