Era Murad, Kerusakan Jalan & Jembatan Mamua Teratasi

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Jalan dan jembatan di Dusun Mamua, Negeri Hila, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) telah mengalami kerusakan parah hampir 10 tahun lamanya. Kerusakan tersebut terjadi akibat banjir bandang yang pernah menghantam kawasan itu pada Agustus 2011 silam.

Warga kerap mengeluh dengan kerusakan tersebut. Sebab dampak bagi pengguna jalan maupun warga setempat tidak mengenal musim. Ketika musim penghujan, akses warga sering terputus akibat derasnya sungai mamua.

Dan jika musim panas, debu akan menggangu penghilatan para pengendara sepeda motor yang melewati kawasan itu. Keluhan warga berulang kali disampaikan ke pemerintah maupun DPRD untuk melihat kerusakan jalan dan jembatan Mamua. Tapi hasilnya, sama saja. Tidak ada keseriusan berarti.

Pada Pilgub Maluku 2018, Murad Ismail mencalonkan diri sebagai calon Gubernur Maluku. Mantan Dankor Brimob itu berpasangan dengan wakilnya Barnabas Orno. Warga kemudian menaruh harapan besar ke Murad Ismail. Warga berharap, jika terpilih, MI julukan Murad bisa melihat persoalan jalan dan jembatan Mamua.

Kini, harapan itu diwujudkan MI. Di dua tahun masa kepemimpinannya, MI lewat kebijakannya kemudian merealisasi proyek pembangunan jembatan Wai Mamua. Anggarannya bersumber dari APBD Maluku tahun 2021 dengan total biaya Rp 22.500.000.000.00,-.

“Syukur alahamdulilah, di jaman pak Murad Ismail barulah keluhan kita terjawab,” kata salah satu warga Mamua, La Basri kepada Kabar Timur, Rabu (15/9).

Pantauan Kabar Timur, pembangunan jembatan Mamua sudah dalam tahap pengerjaan. Eksennya mulai dilakukan pada Maret 2021 lalu. Yang menangani pengerjaan dari Dinas PUPR Provinsi Maluku.

Kini, progresnya belum mencapai 30 persen.  Warga sekitar berharap, pengerjaan bisa selesai sesuai waktu yang ditentukan sehingga jembatan Mamua bisa dimanfaatkan oleh masyarakat di Leihitu.

“Kalau jembatan sudah jadi, maka kita tidak lagi terkendala ketika musim penghujan tiba. Kita juga berharap itu dilanjutkan dengan normalisasi sungai dari hulu ke hilir. Sehingga tidak seperti yang terjadin di Desa Negeri Lima beberapa waktu lalu,” ucap warga sekitar. (KTY)

Komentar

Loading...