Ditjen Bina Marga Saksikan Uji Laik Jembatan Wai Kaka

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Ditjen Bina Marga, Kementerian PUPR, Yudha Handita Pandjiriawan, turun langsung menyaksikan “Uji Laik Fungsi” Jembatan Wai Kaka, di Desa Tala, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB),  Sabtu, akhir pekan, kemarin.

“Uji Laik Fungsi” menyusul rampungnya proyek jembatan tersebut, yang awalnya digarap  Oktober 2020. Jembatan ini panjangnya 100 meter konstruksi desain tanpa penyangga bentangan (pilar) tengah.

Sedikitnya 18 truk besar dijejerkan pada uji ketahanan jembatan atas beban sesuai volume yang telah diperhitungkan. Berat puluhan truk plus muatan ditaksir setara dengan 300 ton.  Saat puluhan truk bermuatan itu melintas  jembatan yang baru dibangun itu tampak kokoh.

Ditjen Bina Marga Yudha mengapresiasi kinerja  Satker BPJN Maluku yang telah merampungkan jembatan  penghubung jalan trans Seram melintasi aliran sungai Wai Kaka, Desa Tala itu.

“Sudah bagus, nanti kalau di finising lagi. Ini juga belum di aspal. Dan beban juga sudah diperhitungkan matang, kalau ditambah lagi untuk pengaspalan,” ungkap Yudha  kepada wartawan disela-sela  memantau langsung “Uji Laik Fungsi” Jembatan Waikaka.

Menyoal kapan jembatan Wai Kaka diresmikan, Yudha memastikan proses evaluasi (jembatan) masih terus dilakukan tim BPJN Maluku hingga dipastikan dapat gunakan dengan aman dan nyaman.

“Masih di evaluasi lagi, dan ini perlu dilakukan, karena jembatan dengan bentangan 100 meter di kategorikan sebagai jembatan khusus. Jadi harus di evaluasi secara total. Kalau semua sudah Oke, tinggal Pak Menteri mengeluarkan sertifikat laik fungsi untuk selanjut sudah bisa langsung difungsikan,” demikian Yudha.

Sementara Tomy Watimena, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) yang turut hadir mendamping Direktur Pembangunan Jembatan, Ditjen Bina Marga meninjau uji like jembatan mengaku mengapresiasi langka cepat Pemerintah Pusat (Pempus) lewat Kementerian PUPR dalam menyikapi pasca jembatan Wai Kaka ambruk akibat terjangan banjir  Juni 2020 lalau.

“Kita pemerintah daerah, khusus di SBB bersyukur yah. Karena Pempus melalui BPJN Maluku dengan cepat menangani proses pembangunan ini,” akui Tommy.

Menurutnya, jika tidak disikapi segera pasca jembatan ambruk, maka terjadi invlasi. Karena jembatan ini berada jalur utama jalan Trans Seram yang menghubungkan Kota Ambon, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku Tengah (Malteng), dan Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).

“Kalau tidak daerah ini bisa terjadi invlasi. Contoh, transportasi BBM. Depot ada di Masohi (Malteng). Pasca terjadi kerusakan jembatan itu untuk melayani di BBM di Kabupaten SBB ini, mobil BBM itu mutarnya itu turun Desa Wai Pia, turun Seleman baru balik,” kata Tommy, mencontohkan.

Sehingga dampaknya, kata Tommy dengan kost transportasi untuk distribusi BBM itu naik, kemudian juga persoalan waktu.” Sehingga suplay BBM Pasca jembatan ini ambruk itu sangat berpengaruh,” akui Tommy.

Sembari Tommy, berharap setelah Uji Laik Fungsi Jembatan ini, agar secepatnya dapat terferifikasi sehingga jembatan dapat segera digunakan masyarakat dan memperlancar jalur transportasi menghubungkan Tiga Kabupaten yang berada di daratan Pulau Seram ini.” Sehingga kendala yang selama ini kita hadapi dapat teratasi,” ucapTommy. (AI/KT)

Komentar

Loading...