Insentif Nakes RSUD Haulussy, Dianggap “Uang Makan”

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Insentif tenaga kesehatan (nakes) yang menangani pasien Covid di RSUD dr Haulussy terus dipertanyakan. Faktanya masih ada nakes mengaku belum menerima insentif tersebut.

“Betul ada pembayaran namun itu bukan insentif, itu uang makan, itu juga tidak sesuai,” ungkap sumber RSUD dr Haulussy kepada Kabar Timur, Rabu kemarin.

Menurutnya, insentif nakes di RSUD tersebut memang bermasalah. Sejak Januari 2021 hingga Agustus ini dia baru dua kali dibayar. Setiap pembayaran sebesar Rp 2.250.000.000, yang disebutnya uang makan itu.

Kalau insentif, kata dia, nilainya berkisar Rp 3 juta hingga Rp 4 juta  seperti yang sudah diterima beberapa nakes, walau nilainya tidak utuh lagi karena dipangkas. Menurutnya insentif yang marak diisukan di RSUD tersebut adalah nakes bagian gizi.

Namun kata dia, di bagiannya juga bermasalah. “Jangan bagian gizi, katong saja yang urus tabung oksigen pasien Covid-19 tiap hari belum dapat (insentif) sampai sekarang. Sampe pasien tinggal dua saja tuh,” ungkap dia.

Informasi diperoleh Kabar Timur terkait insentif bagian gizi RSUD dr Haulussy, menyebutkan hak-hak nakes telah dibayarkan. Walau nilainya bervariasi sesuai tingkat kehadiran setiap nakes.

Kasubag humas RSUD dr Haulussy Santi Tamher membenarkan adanya variasi besaran insentif nakes bagian gizi. “Wajar pembagian itu tidak sama karena bajetnya. Belum lagi dilihat sesuai asensi kerja nakes yang bersangkutan dalam penanganan pasien covid-19”, terang dia.(KTA)

Komentar

Loading...