Bendungan Way Apu Terkendala

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Walau pembangunan bendungan Way Apu Kabupaten Buru dipercepat, ditargetkan tahun 2022 infrastruktur strategis nasional itu selesai, tapi faktanya banyak kendala dihadapi. Bukan saja sisi teknis tapi juga anggaran.

Kepala Satker Way Apu Balai Wilayah Sungai (BWS) Provinsi Maluku Amaraldo menjelaskan kendala utama proyek bendungan tersebut adalah cuaca, kondisi tanah, material dan refocusing anggaran untuk Covid-19. “Kondisi cuaca, terus fakta lapangan beda. Fondasi kita pikir sudah bagus, faktanya mengandung pasir itu kendalanya,” ungkap Amaraldo dalam rekaman wawancara yang diperoleh Kabar Timur, Selasa (17/8).

Menurutnya, bukan saja dari sisi teknis pekerjaan di lapangan, tapi juga anggaran. Akibatnya pembayaran untuk pihak ketiga mengalami kekurangan. Terkait hal ini diakui, bukan hanya Way Apu, sejumlah proyek bendungan di beberapa daerah juga mengalami refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19.

Anggaran diusulkan 20 persen tapi dipotong sekitar separuh karena refokusing Covid-19 dan sudah habis sejak Januari 2021. Di tahun 2022 diajukan lagi pengusulan anggaran 30 persen, tapi dipotong hingga 15 persen.

Diakui, proyek Way Apu telah mengalami keterlambatan yang cukup signifikan selama 2,5 tahun, salah satunya berhubungan dengan pembebasan lahan. Setelah fix siap dibangun kendala lain menyusul.

Namun begitu, pihaknya menargetkan bendungan terbesar di Maluku itu selesai tahun 2022. Yakni dengan terlebih dulu fokus menyelesaikan terowongan pengelak (spilway) untuk mengalihkan aliran sungai menjauh dari konstruksi bendung utama (main dam).

“Target waktunya 6 bulan lagi dengan seluruh mekanikal yang ada, nanti sungai kita bendung beralih ke terowongan,” jelasnya.

Dari situ selanjytnya dilaksanakan pekerjaan timbunan untuk bendung utama. Terkait material timbunan menurutnya, dari identifikasi komisi keamanan proyek Way Apu material sekitar bisa digunakan.

Namun demikian, penentuan calon material tersebut tidak serta merta diputuskan. “Ada sidang-sidang teknis, ada pleno di Jakarta,” ungkap Amaraldo.(KTA)

Komentar

Loading...