Herson Tak Ditemukan, SAR Hentikan Pencarian
KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Pencarian terhadap Herson Launga, korban hilang saat tenggelamnya perahu jaring bobo di Perairan Pulau Banda, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) Sabtu pekan kemarin, akhirnya dihentikan.
Selama lima hari dicari, tim SAR gabungan tidak menemukan tanda-tanda keberadaan pria berusia 48 tahun itu. “Lima hari dicari tapi hasilnya nihil. Dan kita sudah hentikan operasi SAR,” kata Kepala SAR Ambon, Mustari dihubungi Kabar Timur, Rabu (11/8).
Dia mengatakan, meskipun operasi SAR telah dihentikan, tapi pihaknya akan terus melakukan pemantauan. “Bila ke depan ada informasi soal keberadaan korban, maka tentu operasi SAR akan dilanjutkan kembali,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang nelayan jaring bobo di Banda Naira, Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), bernama: Herson Launga, yang perahu jaring bobonya tenggelam, Sabtu, dinihari, sampai Minggu, sore, kemarin, belum ditemukan.
“Proses pencarian sampai Minggu, sore kemarin terus dilakukan. Ada empat penyelam yang ikut mencari korban. Perahu yang karam lokasinya sudah terlihat dan dalam proses evakuasi. Insya Allah, besok (hari ini), perahunya bisa ditarik dari dasar laut,” ungkap Iwan Launga, adik Herson yang dihubungi Kabar Timur via telepon selulernya, Minggu, tadi malam.
Iwan mengatakan, keluarga telah ikhlas, hanya saja mereka terus melakukan pencarian dan berdoa semoga jenazah Herson bisa ditemukan. “Kami sudah ikhlas, tapi terus mencari dan berharap jenazah bisa ditemukan,” aku Iwan lirih.
Iwan mengaku titik letak perahu yang karam sudah diketahui bahkan telah diberi tanda, agar besok (hari ini), proses evakuasi perahu dapat dilakukan. Sementara menyangkut, jaring bobo yang hilang juga belum ditemukan. “Kalau jaring belum. Yang baru ditemukan itu perahunya yang ada di dasar laut. Hari ini baru dievakuasi,” tuturnya.
Untuk diketahui, kelompok Perahu bobo yang dikomandoi Herson berjumlah 29 orang termasuk Herson, menjaring ikan tak jauh dari Pulau, pada Sabtu, akhir pekan kemarin. Mereka keluar sore jelang magrib. Jaring mereka sempat dibuang beberapa kali.
Pada pembuangan jaring kedua, mereka terkena “serangan” gelombang dan angin kencang. Perahu mereka kemasukan air dan akhirnya karam ke dasar laut bersama jaring bobo.
Situasi yang mencekam, mereka diperintahkan Herson untuk tinggalkan perahu dan loncat ke laut bersama angin dan gelombang besar, pada Sabtu dinihari itu.
Masing-masing bertarung hidup dan mati ditengah gelombang besar dan gelap gulita tersebut. Alhamdulilah, 27 orang nelayan berhasil diselamatkan oleh nelayan lainnya.
Sayang Herson Launga sang “komandan” perahu jaring bobo menghilang dari mereka. Sedangkan, La Onde, ditemukan sudah tidak bernyawa. La Onde, korban meninggal dalam kecelakaan laut itu, memang diketahui tidak bisa berenang.
“La Onde itu meninggal karena tidak bisa renang.,” aku beberapa warga. Dalam insiden itu, satu nelayan bernama La Onde meninggal, dan Herson Launga hilang, yang sampai saat ini masih belum ditemukan. (KTY)
Komentar