Pemkot Diminta Perhatikan Lokasi TPU Covid-19

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Lokasi Tempat Pemakaman Umum (TPU) Covid-19 di kawasan Hunuth/Durian Patah, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, belum sepenuhnya tertata baik. Batu kerikil masih dengan mudah berserakan di badan jalan. Pemandangan ini sering terlihat di musim penghujan.
Selain itu, lokasi ini juga belum dibuat tempat parkiran yang memadai, baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat. Ini kemudian cukup berpengaruh terhadap kendaraan dari jalur Kecamatan Leihitu, Kabupaten Malteng.
Juru Bicara DPP Hena Hetu, Rauf Pelu mengatakan, sebelum lahan ini digusur untuk dijadikan TPU Corona, badan jalan di kawasan tersebut terbebas dari bebatuan. Tapi setelah dijadikan sebagai TPU Covid-19, masalah kemudian muncul. Di tiap musim penghujan, sisa-sisa material batu dari hasil gusuran, dengan mudah terbawa air dan masuk ke badan jalan.
“Jadi dampaknya ada untuk kami warga dari Leihitu. Tiap musim penghujan, batu berserakan di badan jalan. Dan ini cukup membahayakan pengendara,” kata Pelu kepada Kabar Timur di Ambon, Selasa (20/7).
Dia mengatakan, penanganan covid-19 tentu punya anggaran. Jika memang pemerintah telah mendapat lahan untuk dijadikan sebagai TPU Covid, maka semua yang ada di lokasi itu harus diperhatikan.
Artinya, tempat pemakaman sendiri, infrastruktur pendukung lainnya juga sendiri, misalnya tempat jalur air saat musim hujan atau got, talud penahan tanah dan pendukung lainnya. Ini penting agar supaya dampak lain dari penggusuran ini tidak menghambat pengguna jalan. Apalagi, jalan itu merupakan jalan penyeberangan utama masyarakat Jazirah Leihitu menuju Kota Ambon.
“Saya tidak mau sebut di Hunuth, tapi di Hitu. Sebab itu tanah masuk wilayah adat negeri Hitu. Saya minta Pemkot Ambon melihat ini. Batu di jalan saat musim hujan sangat mengancam kami pengguna jalan dari Leihitu,” tegasnya.
Masalah lain, lanjut Pelu, Pemkot Ambon harus membuat tempat parkiran yang memadai. Ini mencegah terjadinya kemacetan panjang saat hari-hari besar keagamaan nanti. “Khan kalo Natal, pasti ada ziarah makam. Itu juga terjadi di Idul Fitri. Dan kita tahu, lokasi TPU Covid-19 itu cukup sempit. Kalau tak ada lokasi parkiran, maka disaat Natal dan idul fitri, jalur ini akan terancam macet,” paparnya.
Dikatakan, sekarang tidak sama dengan tahun lalu. Artinya, tiap pekan ada warga Kota Ambon yang dimakamkan di kuburan corona. Dengan jumlah yang semakin banyak ini, maka orang yang ziarah di saat hari besar keagamaan pun akan bertambah.
“Makanya saya minta itu diperhatikan. Kalau pak Walikota acuh, kami siap pra peradilan pak Walikota. Itu jalur utama kami orang Leihitu,” tekan Pelu. (KTY)
Komentar