Corona Varian Delta Diduga Masuk Ambon

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Wakil Wali (Wawali) Kota Ambon Syarif Hadler menyatakan, diduga bahwa virus corona varian delta (B.1617.2) telah masuk ke Kota Ambon, ibu kota Provinsi Maluku .”Kami meminta warga kota untuk mewaspadai penyebaran virus varian baru ini. Pastinya, masih membutuhkan pembuktian tetapi diduga kuat varian delta sudah masuk di Ambon,” katanya, Senin.
Ia mengatakan, dugaan itu muncul dari seorang pasien anak di Ambon terkonformasi COVID-19 yang meninggal dunia akhir pekan lalu. Pihaknya belum bisa mengumumkan secara resmi adanya varian baru tersebut karena masih menunggu data dan pemeriksaan yang jelas.
Virus varian delta ini lanjutnya, menyerang lebih banyak ke anak-anak sehingga pihaknya mengimbau seluruh masyarakat Ambon untuk patuh pada protokol kesehatan. Diakuinya, secara kasat mata sulit mendeteksi, masuknya varian baru tersebut tidak ada cara lain mencegahnya selain menerapkan protokol kesehatan. Varian Delta meski tidak mematikan, dinilai harus diwaspadai mengingat daya penyalurannya yang tinggi.”Varian ini juga dianggap lebih menular dan bisa menyebar lebih cepat,” katanya.
Ia mengemukakan, masih banyak orang saat ini yang belum mau divaksinasi COVID-19. Padahal, vaksinasi salah satu cara untuk mendapatkan kekebalan dan melindungi tubuh dari virus corona.”Mari kita menjaga diri dengan menerapkan protokol kesehatan , walaupun sudah divaksinasi, tetapi protokol kesehatan harus tetap diterapkan,” tandas Syarif.
Sementara itu, terpisah Dinas Kesehatan (Dinkes), membantah adanya kabar, Covid-19 varian baru yakni Delta yang berasal dari India, telah masuk di Ambon. “Kan harus diperiksa dulu Genomsekuens-nya. Belum ada hasil yang menyatakan di Ambon sudah ada varian Delta, “ ungkap Kepala Dinkes Ambon, Wendy Pelupessy, Senin (28/6).
Menurut Wendy, informasi masuknya varian baru itu, lantaran dalam beberapa waktu lalu, ada dua anak berusia 11 Tahun meninggal dunia. “Hasil laboratorium dua anak itu pun belum keluar. Belum ada hasil penelitian dari Lab BTKL dan Balitbangkes terkait dua anak tersebut. Jadi belum bisa dibilang kalau varian baru, telah masuk di Kota Ambon, “ paparnya.
Lebih lanjut, dia mengaku, dirinya tidak bisa memberikan keterangan lebih terkait dua anak yang meninggal dunia tersebut. Pasalnya, data kedua anak itu, sampai saat ini hanya dimasukkan dalam korban Covid-19 saja. “Sampai saat ini, dua anak itu masuk data korban COVID-19. Jadi statusnya itu sama dengan korban lainnya, tidak ada yang beda, “ jelas Kepala Dinkes itu.
Dia menambahkan, dirinya berharap varian baru itu tidak ada di Kota Ambon. Olehnya itu, masyarakat diminta patuh terhadap protokol kesehatan saat beraktivitas. “Saat ini yang bisa membantu meminimalisir penularan, adalah protokol kesehatan, dan vaksinasi. Kami harap, masyarakat semua bantu pemerintah dalam persoalan ini, “tutupnya. (KTE/AN/KT)
Komentar