Soal Catut Organisasi Gereja di “Konflik” Demokrat Maluku

Yakin Ada Dalangnya, GAMKI: Minta Polisi Usut

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Ada elit-elit politik yang sengaja memanfaatkan nama organisasi gereja untuk kepentingan politik dalam konflik internal Partai Demokrat.

Polda Maluku diminta usut dalang dibalik catut nama organisasi gereja oleh oknum dan elit tertentu, di Partai Demokrat Maluku terkait pemecatan Wellem Z Wattimena.

Desakan itu disampaikan Ketua DPD GAMKI Maluku, Leunard H Lelapary, kepada wartawan, Senin (14/6). Menurutnya, pihaknya mengecam keras aksi oknum-oknum yang dengan sengaja mencatut nama organisasi gereja, dalam konflik  di tubuh Demokrat Maluku.

“Kami minta Polda Malukuusut tuntas siapa dalang atas pencatutan nama organisasi gereja dalam bentuk surat dukungan kepada Partai Demokrat Maluku dalam kaitannya  dengan pemecatan Wattimena  yang tersangkut kasus narkoba,”tegasnya.

Menurutnya, surat dukungan politik mengatasnamakan organisasi gereja telah tersebar luas  dan meresahkan  masyarakat. Pasalnya, sebagai organisasi keagamaan, tidak sepantasnya ikut campur dalam masalah politik, apalagi memberikan dukungan.

“Ini motif yang tidak etis dan tidak bermoral, karena menggeser gereja kedalam praktek politik. Kami yakin, ada dalang dibalik semua ini, sehingga Polda harus usut agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat,” ungkapnya.

Sebagai perwakilan organisasi gereja di Maluku, dia mengaku, GAMKI secepatnya akan menyerahkan laporan resmi kepada pihak kepolisian untuk masalah pencatutan nama organisasi keagamaan, demi kepentingan politik  dapat ditindaklanjuti.

“Kita akan pressure semua oknum yang terlibat dalam surat dukungan politik itu. Baik itu anggota gereja, maupun para elit politik. Karena, ini tidak etis, paling tidak bermoral, dan harus diproses hukum. Sebab melenceng dari tugas dan pelayanan terhadap gereja, “ jelasnya.

Lebih lanjut, dia mengaku, pihaknya akan berkoordinasi  bersama pimpinan organisasi gereja agar mengawal persoalan tersebut ke rana hukum. Sebab, surat dukungan untuk kepentingan politik mengatasnamakan organisasi gereja, berpotensi memecah belah kehidupan bermasyarakat.

“Sekali lagi saya tegaskan, persoalan PAW atau  pemecatan Wellem Zefah Wattimena, bukan urusan organisasi gereja. Karena pelayanan gereja tidak bisa ditarik masuk kedalam persoalan politik, itu namanya tidak bermoral, “tuturnya.

Dia yakin, ada elit-elit politik yang sengaja memanfaatkan nama organisasi gereja untuk kepentingan politik dalam konflik internal Partai Demokrat. “ Ini tidak bisa dibiarkan, kita akan cari tahu persoalan ini, dan memberikan efek jera sesuai ketentuan hukum, “tandasnya. (KTE)

Komentar

Loading...