Tokoh Jazirah Nyatakan Sikap
Mereka Sebut Ada Propaganda Merusak Citra Gubernur
KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Dua tahun satu bulan, Murad Ismail memimpin Provinsi Maluku. Di dua tahun awal itu, banyak perubahan yang dirasakan masyarakat Maluku, baik itu di bidang infrastruktur, pendidikan maupun kesehatan.
Meski demikian, gerakan propoganda politik oleh kelompok-kelompok tertentu terus dihembuskan untuk menjatuhkan citra Gubernur Murad. Selain itu, juga untuk menggangu stabilitas keamanan dan ketertiban di Maluku.
Menyikapi hal ini, sejumlah tokoh masyarakat dan pemuda dari 16 negeri adat yang ada di Jazirah Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), menyatakan pemuda Jazirah akan terus ada dalam mendukung seluruh kebijakan Gubernur Murad.
“Kami akan terus ada dalam mendukung segala bentuk kebijakan Pemerintah Provinsi Maluku sebagai titik balik kejayaan provinsi ini,” kata perwakilan dari tokoh Jazirah, Hasan Wael kepada wartawan di Ambon, kemarin.
Dia mengatakan, akhir-akhir ini, beberapa propoganda politik maupun gerakan menggangu stabilitas di Maluku sengaja dimainkan. Jika hal ini dibiarkan, maka dipastikan masalahnya akan panjang dan berimplikasi terhadap tatanan ketertiban dan kemaslahatan hidup masyarakat Maluku.
“Makanya kami tokoh tokoh pemuda jazirah mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat Maluku untuk tidak terpengaruh terhadap gerakan propoganda politik yang dengan sengaja dihembuskan akhir-akhir ini,” katanya.
Dia juga mengajak masyarakat Maluku untuk tidak ikut terprovokasi dengan isu-isu tendensius politik yang menjatuhkan citra Gubernur Maluku serta meminta agar masyarakat melawan pemberitaan hoax dan gerakan politisasi keberhasilan kinerja pemerintah daerah Maluku.
“Baiknya kita sama-sama mendukung kinerja program pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan Maluku,” ajak dia. Tokoh pemuda jazirah lainnya, M Saleh Soulisa mengatakan, terkait 700 miliar dana pinjaman ke PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) (Persero) untuk memulihkan ekonomi dan menggerakkan pembangunan akibat dampak Covid-19, masih disalahartikan oleh sebagain besar orang.
“Pak Murad tau dengan kondisi Maluku makanya kebijakan pinjaman 700 miliar itu dilakukan. Dan ini mestinya dijadikan satu prestasi, sebab hanya di kepemimpinan pak Murad lah, masyarakat Maluku bisa mendapatkan pinjaman itu,” jelas dia.
Tapi malah yang terjadi, lanjut dia, anggaran ini dipolitisir dengan tujuan untuk kepentingan-kepentingan tertentu. Kemudian soal mobil dinas, Soulisa mengaku, pemerintah Maluku tentu punya perencanaan yang komprehensif. “Mestinya khan harua dilihat secara objektif, sebab yang dilakukan pemerintah, tentu melalui perencanaan yang komprehensif,” tandasnya.
Dia malah menyebut jika Murad Ismail punya perhatian besar untuk membangun Maluku lebih baik. Karena komunikasi politiknya ke pusat, akan ada pembangunan Ambon New Port, Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional (LIN) serta program APBN lainnya.
Hal senada juga diungkapkan Ampi Sohilait. Pemuda asal Negeri Allang itu mengaku jika Maluku di era Murad Ismail mengalami peningkatan perbaikan di sejumlah bidang. “Mari kita bangun komitmen bersama untuk mengawal kebijakan Pemerintah Maluku di bawa kendali pak Murad. Ini titik balik kejayaan Maluku,” kata dia.
Dia menegaskan, suara dari tokoh jazirah, bukan lah sebagai bentuk cari muka, tapi sebagai masyarakat jazirah, tentu punya tanggungjawab dalam mengawal setiap kebijakan Murad Ismail yang juga putra jazirah. “Ini bentuk ketegasan kami sebagai pemuda jazirah dalam mendukung putra terbaik kami Murad Ismail,” pungkasnya.
Sekadar tahu, pernyataan sikap mendukung pemerintahan Maluku dihadiri setiap tokoh pemuda di Jazirah Leihitu diantaranya tokoh masyarakat dan pemuda Morella, Mamala, Hitu Messing, Hitu Lama, Wakal, Hila, Kaitetu, Seith, Negeri Lima, Ureng, Assilulu, Larike, Wakasihu, Allang, Lilibooy dan Hattu. (KTY)
Komentar