Bintang Kejora Berkibar di Wayame
Mahasiswa Papua di Ambon Diminta Tidak Terprovokasi

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Bendera Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau dikenal dengan Bintang Kejora, diketahui telah dikibarkan di Sekretariat Mahasiswa Papua, di kawasan Wayame, Kecamatan Teluk Ambon Kota Ambon, 26 April 2021 lalu.
Mahasiswa Papua yang sedang menempuh pendidikan di Universitas yang ada di Kota Ambon Provinsi Maluku, diminta untuk tidak terprovokasi atas tindakan yang melawan hukum tersebut.
Mantan ketua Himpunan mahasiswa Papua (HMP) Kota Ambon, Mathias Andarek kepada Wartawan, Kamis (29/4) mengatakan, mahasiswa Papua harus tahu tujuan datang ke Provinsi Maluku.
“Saya mau menghimbau terkait kegiatan kemarin (pengibaran bendera OPM) itu, selaku mahasiswa Papua yang sebenarnya kita tahu bahwa tujuan kita datang kesini, kan sebenarnya untuk kuliah, “ paparnya.
“Saya rasa, kegiatan kemarin yang mahasiswa Papua mereka buat itu tidak sesuai tujuan sebenarnya dengan kita mahasiswa Papua yang ada disini (Maluku), “ tambahnya.
Sejak awal kehadiran mahasiswa Papua di Kota Ambon, kegiatan menaikan bendera OPM tidak pernah terjadi. Bahkan tidak memiliki masalah dengan aparat TNI/Polri, maupun mendapatkan teguran dari kampus.
“Namun tahun 2017 hingga sekarang, ketika ada beberapa teman yang membawa masuk organisasi yang berbicara soal Papua merdeka di Maluku, akhirnya kita punya hubungan dengan yang ada dan kerja disini mulai dari TNI-Polri, itu juga sudah mulai renggang karena kegiatan yang mereka buat, dari OPM, “terangnya.
Mestinya, mahasiswa Papua datang ke Maluku harus komitmen pada tujuan yakni menimba ilmu dengan baik. Tapi kesempatan itu dilakukan untuk hal-hal yang tidak penting terhadap masa depan.
“ Kegiatan ini sudah melenceng jauh dari garis sebenarnya yang harus kita tempuh disini. Adik-adik kita tidak tahu persoalan. Mereka hanya tahu datang kuliah dan pulang. Akibat dari ulah seperti itu, maka mereka terjebak dalam situasi sekarang yang sudah tidak kondusif karena dipengaruhi paham-paham berkaitan dengan OPM, “jelasnya.
Dia menambahkan, mahasiswa Papua di Maluku harus punya tujuan yang sama dengan harapan orang tua yakni ingin anaknya sukses dan membanggakan. “Beberapa mahasiswa Papua di Maluku, terpengaruh beberapa orang yang mambawa masuk organisasi cabang dari luar, sehingga setiap kegiatan yang dibuat tidak kondusif seperti dulu lagi. percuma waktu terbuang untuk hal-hal yang tidak berguna dan dampak buruk bagi keluarga dan masa depan, “tutupnya. (KTE)
Komentar