Pelaku Pembunuh Nurlatu Lebih Dari Enam Orang

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Penyidikan kasus pembunuhan Elsias Nurlatu, warga Desa Watimpuli, Kecamatan Lolongguba, Kabupaten Buru, intens dilakukan penyidik Polres Pulau Buru. Meski demikian, pelaku dari peristiwa yang terjadi di gunung Kadianlahing, Sabtu pekan lalu itu, belum juga berhasil ditemukan.
“Personil masih terus mengejar. Dan dari keterangan saksi, pelaku ini berjumlah lebih dari enam orang,” kata Paur Subbag Humas Polres Buru, Aipda Djamaluddin dikonfirmasi wartawan, Rabu (28/4).
Menurutnya, polisi menduga, para pelaku ini masih berada di kawasan hutan sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP). “Hutan sekitar TKP menjadi fokus pengejaran,” ujarnya. Dikatakan, tim pengejaran tergabung dari personil Reskrim Polres Buru, Sahbara, Intel dan personil Polsek Wayapo.
“Jadi ada gabungan personil untuk operasi pengejaran ini. Soal Identitas pelaku, kami pun belum mengetahui,” tuturnya
Sebelumnya diberitakan, Tewas mengenaskan dengan kepala terpisah dari badan, putus lengan tangan, dan lainnya, bukan baru pertama kali terjadi untuk masyarakat adat pegunungan di Pulau Buru.
Di wilayah ini, kejadian serupa sudah sering kali berulang. Terbaru, dialami oleh Elsias Nurlatu. Warga Desa Watimpuli, Kecamatan Lolongguba, Kabupaten Buru itu, ditemukan tewas dengan sejumlah luka sayatan parang di kepala maupun bagian tubuh lainnya.
Paling mengerikan, Elsias dibunuh dan ditinggalkan sendiri dengan dua tombak yang masih menancap di tubuhnya. Satu mata tombak di bagian kepala, dan satu lainnya di badan. Pembunuhan sadis itu terjadi di gunung Kadianlahing kawasan desa setempat pada Sabtu (24/4). Elsias dibantai oleh Orang Tak Dikenal (OTK).
Paur Humas Polres Buru, Aipda Djamaluddin yang dikonfirmasi wartawan membenarkan adanya kejadian itu. Dia mengaku, Polres baru mendapatkan informasi pada pukul 20:30 WIT malam. “Iya benar. Dari kepala soa Watimpuli, Sinus Nurlatu ke Polsek Waeapo, dan oleh Kapolsek Waeapo Ipda Zainal melaporkan ke Polres Buru,” kata Djamaluddin, Minggu (25/4).
Dia mengatakan, kasus ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Meski begitu, diduga kejadiannya masih ada kaitannya dengan pembunuhan Manpapa atau Mansabar Latbual pada Februari 2021 lalu. “Nanti dulu. Sementara masih didalami. Kita juga sudah punya sejumlah saksi yang diperiksa atas peristiwa ini,” tandasnya.
Menurutnya, saksi sebanyak tiga orang. Mereka masing-masing berinisial MN, MNH dan MLN. Bersama korban, mereka ini pergi ke Dusun Mesayang, Desa Nafrua dengan maksud berbelanja.
Usia belanja, korban bersama rakan-rekannya itu langsung pulang. Dalam perjalanan, korban sedikit terpisah sekira 25 meter dengan jarak rekan-rekannya. Sampai di TKP, tiba-tiba terdengar suara spontan korban.
“Saat saksi menoleh ke belakang, ternyata korban ini sedang di bantai. Saksi juga takut diserang, makanya lari menyelematkan diri dan melaporkan ke kepala soa Watimpuli. Sayang, saat warga datang, Elsias sudah tak bernyawa,” kisahnya sesuai penuturan sejumlah saksi.
Kini, lanjut dia, kasus ini telah ditangani Polres Buru. Pelaku yang belum diketahui ini pun masih sementara dalam pengejaran pihak kepolisian. (KTY)
Komentar