Aktifkan Djayanti Hanya Janji Palsu Yasin Payapo

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Visi-misi Bupati Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) M. Yasin Payapo, salah satunya yakni ingin mengaktifkan perusahan Djayanti Grup, di Desa Kamal, Kecamatan Kairatu Barat, guna menunjang ekonomi masyarakat, dinilai hanya janji palsu belaka.

Sudah hampir satu periode, sejak dilantik sebagai Bupati di Kabupaten “Saka Messe Nusa” pada 2017 lalu, belum ada tanda-tanda perusahan Djayanti untuk kembali beroperasi.

Hal ini menimbulkan tanda tanya bagi hampir semua kalangan, terutama masyarakat Kabupaten SBB, yang sudah terlanjur tergiur dengan janji manis M. Yasin Payapo, kala mencalonkan diri sebagai Bupati 2017 lalu.

“Visi-misi Bupati dalam 100 hari masa kerjanya, yakni mengaktifkan kembali Perusahan Djayanti, tapi mana buktinya. Sampai sudah mau lima tahun, tidak ada realisasi, ini namanya pembohongan demi mendapatkan simpati rakyat, “kata Ketua Bidang Pendidikan dan Kepustakaan Rumah Inspirasi, Ahmad Bidoyo Putuhena, Kepada Kabar Timur, Kamis (8/4).

Awalnya, dengan berbagai visi-misi yang diutarakan oleh Yasin Payapo, masyarakat percaya bahwa dia mampu mendobrak perubahan serta meluruskan hal-hal baik di Kabupaten SBB.

Namun, lanjut dia, pada kenyataannya semua berbanding terbalik. SBB yang di nahkodai Yasin Payapo, hanya memberikan rasa kecewa kepada masyarakat, dan kebahagiaan kepada orang-orang terdekat penguasa.

“Hanya orang-orang dekat Bupati saja yang senang di era ini. Sementara masyarakat, hanya dapat janji palsu, dan kecewa serta penyesalan lantaran telah salah memilih pemimpin, “ paparnya.

SBB dipimpin Yasin Payapo, kata dia, banyak meninggalkan kesan buruk terhadap kehidupan masyarakat. Sebut saja peristiwa Gempa Bumi 2019 lalu, hingga kini banyak warga setempat yang belum menerima bantuan apapun.

“Saat SBB diterpa Gempa bumi yang mengakibatkan rumah rakyat mengalami rusak, sehingga kami kesulitan memenuhi kebutuhan, anggaran gempa bumi tidak kunjung  diberikan hingga saat ini, padahal sudah disalurkan kepada dinas sosial, dan BNPB SBB, “ jelasnya.

Tidak sampai disitu, kurangnya kepedulian terhadap masyarakat di era Yasin Payapo dapat dilihat dari beberapa peristiwa yang menerpa anak-anak balita di Kabupaten SBB.

“Sudah tidak mendapat bantuan gempa, ditambah banyak anak mengalami gizi buruk, dan beberapa masalah kesejahteraan masyarakat yang tidak mampu diselesaikan, lalu apa yang harus kita banggakan dari Yasin Payapo. Tidak ada sama sekali, “tutupnya.

(KTE)

Komentar

Loading...