Dua Oknum Polisi Ambon Ditangkap “Terlibat” Bisnis Jual Beli Senjata Dengan Kelompok KKB Papua
KABARTIMURNEWS.COM. AMBON-Polres Bentuni, Papua Barat, berhasil membongkar skandal jual beli senjata api organik, untuk menyokong Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), di Papua.
Ada sejumlah orang yang berhasil diamankan di Ambon, Maluku, terkait bisnis itu. Dua diantara yang diamankan adalah oknum polisi, yang bertugas di Mapolresta Ambon. Benarkah?
Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol M Roem Ohoirat dihubungi Kabar Timur via seluler, Minggu (21/2), "Iya benar, ada beberapa orang yang ditangkap di Ambon terkait dugaan kasus ini," kata Roem.
Roem mengatakan, sebelumnya personil Polres Bintuni Papua Barat melakukan penangkapan terhadap warga yang kedapatan membawa senpi ilegal.
Peristiwa itu terjadi pada 10 Februari 2021 lalu. Pelaku tertangkap membawa dua pucuk senjata api jenis revolver, senjata api laras panjang, 600 butir peluru kaliber 5.56 dan 7 butir peluru kaliber 3.8 serta 1 magazin
"Setelah dilakukan penyelidikan terhadap pelaku, barulah terungkap kalau senjata itu dibeli dari Ambon," tuturnya.
Atas informasi tersebut, lanjut Mantan Kapolres Malra itu, Kapolda Maluku, Irjen Pol Refdi Andri kemudian memerintahkan Kapolresta Ambon, Kombes Pol Leo Simatupang dengan di back-up oleh Polda Maluku melalukan koordinasi bersama Polres Bintuni dan Polda Papua barat serta melakukan penyelidikan di Ambon.
"Nah, setelah penyelidikan di Ambon, barulah dilakukan penangkapan terhadap beberapa orang. Dan kasus ini sementara masih dikembangkan dan akan dilakukan ekspos ke media," pungkasnya.
Sementara dari informasi yang berhasil dihimpun Kabar Timur, disebutkan bahwa oknum polisi yang terlibat bisnis jual beli senpi ke KKB dikenal sebagai orang yang baik.
"Kalau tidak salah, dia itu angkatan 25. Dia baik dan dikenal pendiam. Makanya saya cukup kaget mengetahui dia terlibat penjualan senpi ke KKB di Papua," ungkap sumber terpercaya Kabar Timur yang enggan namanya dikorankan.
Ditanya nama dari oknum polisi bersangkutan, sumber enggan berkomentar. " Kan masih diduga. Polda juga sementara mengembangkan kasusnya. Kalau sudah terang, pasti juga tahu," kuncinya. (KTY)
Komentar