Kapolda Dipanggil Bahas Bentrok STAIN

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON – Komisi I DPRD Maluku hari ini mengagendakan rapat dengar pendapat (RDP), bersama Kapolda Maluku, Irjen Pol Refdi Andri. 

RDP membahas bentrok antar dua kelompok warga kawasan STAIN Ambon yang terjadi pada Kamis (10/12). Komisi yang membidangi hukum juga memanggil Kepala Kesbangpol Maluku Habiba Saimima dan perwakilan dua kelompok warga yang bertikai.

Anggota Komisi I DPRD Maluku, Edison Sarimanela mengatakan, RDP bersama Kapolda dan pihak terkait agar mencegah bentrok berulang. “Dari RDP dengan Pak Kapolda dan pihak terkait agar  bentrok itu tidak bias dan ada jaminan keamanan dari Pak Kapolda,” kata Sarimanela kepada Kabar Timur, Kamis (16/12).

Situasi keamanan di Maluku juga menjadi atensi Komisi I agar situasi keamanan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru terjamin. “Setidaknya, ada garansi dari Pak Kapolda. Itu atensi kami agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan bersama,” tandasnya.

Untuk itu, politisi Hanura ini berharap, Kapolda dapat memenuhi undangan menghadiri RDP. “Kami harap Pak Kapolda hadir sebagai mitra,” harapnya.

Menurutnya, bukan hanya konflik antar warga di STAIN yang disikapi tapi banyak hal yang harus dibahas. “Banyak persoalan yang mesti kita sikapi dan sampaikan langsung ke Pak Kapolda,” kata Sarimanela. 

POLISI SIAGA

Pantauan Kabar Timur, sepekan pasca pertikaian, situasi telah kondusif. Meski begitu belasan personel Polri bersenjata lengkap masih disiagakan di kawasan STAIN mencegah pertikaian antara dua kelompok warga kembali terjadi.

Aparat keamanan tidak boleh lengah. Sebab kawasan STAIN yang dihuni beragam suku, kerap memanas akibat konflik warga. 

Terakhir ratusan warga dari dua suku berbeda di Maluku terlibat konflik di kawasan itu pada 10 Desember 2020. Konflik dipicu masalah sepele, yaitu salah paham antara warga dua suku tersebut. Meluas menjadi bentrokan antara suku. 

Bentrokan warga dua suku itu menimbulkan eskalasi yang lebih luas dari bentrokan sebelum-sebelumnya. Ratusan aparat Polri bersenjata lengkap dibantu personel TNI, terlihat kelabakan meredam pertikaian warga. 

Tidak ada korban jiwa dalam bentrokan itu, tetapi belasan rumah warga di kawasan itu menjadi sasaran lemparan batu saat konflik. Dua unit sepeda motor dan sebuah pangkalan ojek rusak saat terjadi bentrokan.

Kondisi benar-benar tegang dan mencekam, warga di kawasan STAIN dibuat ketakutan. Aparat keamanan berulang kali melepaskan tembakan peringatan dan tembakan gas air mata untuk menghentikan bentrokan dua kelompok warga itu.

Saat konflik berkecamuk, Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Kombes Pol. Leo Surya Nugraha Simatupang mencoba menenangkan dua kelompok warga tapi gagal. Leo menegaskan, menjaga situasi keamanan di kawasan STAIN bukan hanya menjadi tanggung jawab kepolisian tapi juga seluruh masyarakat. “Kalau semua elemen masyarakat yang terlibat sama-sama niat menjaga situasi yang kondusif, tanpa jajaran kepolisian juga pasti aman,” kata Leo di lokasi bentrokan ketika itu. 

Tetapi karena ada keinginan dari beberapa oknum yang tidak ingin aman, sulit untuk kondusif. Menurutnya keberadaan pos keamanan sesuai keinginan masyarakat akan sia-sia, jika masih ada oknum yang tidak ingin terciptanya keamanan. 

“Tapi kami ada langkah preentif dan preventif. Dengan keterbatasan yang ada kami akan tampung masukan masyarakat (pos keamanan), tentu kita minta dukungan dari masyarakat,” ujar dia.

Tetapi diakui keinginan masyarakat itu terkendala ketersediaan lahan untuk dibangun pos keamanan yang permanen. “Tempatnya di mana, Polri tidak punya lahan di sini. Kita lihat inisiatif masyarakat seperti apa, karena ada keinginan memiliki ciptakan keamanan milik bersama, bukan hanya petugas keamanan,” kata eks Kapolres Pulau Buru ini. 

Dikatakan penyebab kasus ini berawal saat subuh, terjadi salah paham dan tidak terima saling tegur. 

Polisi mulai proses penyelidikan kasus ini untuk memeriksa pelaku. “Untuk itu kita minta bantuan dari tokoh kedua kampung ini (warga yang terlibat bentrokan awal) dihadirkan agar masalah ini tidak berlarut-larut,” ujar Leo. (KTM/KT)

Komentar

Loading...