TKBM Tepis Mark Up Lahan BK Gereja Silo

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Ketua Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Ambon, Rawidin Ode menepis mark up pembelian lahan Balai Kerohanian (BK) Gereja Protestan Maluku (GPM) Silo di Silale.
“Itu (mark up) tidak benar. Itu bohong semua. Namanya organisasi biasanya begitu,” tandas Rawidin kepada Kabar Timur, Selasa (24/11).
Penegasan Rawidin menepis lahan BK dibeli TKBM disetor ke rekening Gereja Silo senilai Rp1,1 miliar, namun harga digelembungkan atau mark up menjadi Rp1,6 miliar.
Meski begitu dia membenarkan, TKBM sempat membayar panjar lahan BK dari Gereja Silo senilai Rp 600 juta. Namun, kata Rawidin yang saat itu masih menjabat bendahara TKBM Ambon ketika rapat koordinasi dengan pengurus dan pengawas TKBM lahan itu tidak jadi dibeli. “Sehingga kita cari orang beli lahan itu,” kata Rawidin anggota DPRD Kota Ambon ini.
Akhirnya bos Toko Paseban menyanggupi membeli lahan BK Silo. “Bos Paseban kembalikan dana Rp600 juta yang TKBM terlanjur bayar ke Silo kepada TKBM. Pembayaran semua itu bukan lagi TKBM, karena kita tidak jadi beli lahan itu,” ujar politisi Perindo itu.
Bos Toko Paseban yang melunasi lahan itu dengan pihak Gereja Silo. “TKBM tidak ada urusan lagi dengan lahan itu,” tegas dia. (KTM)
Komentar