Ramai-Ramai Keluhkan Relokasi ke Passo

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Soal adanya penutupan toko, itu tidak jadi masalah kompleks. Tapi relokasi, 99 persen pedagang tidak setuju dilakukan.
Kegiatan dudu bacarita Kamtibmas yang digelar Polda Maluku Minggu (15/11). di masjid Al- Taqwa Aspol Tantui dengan tema permasalahan yang kompleks di tengah masyarakat mendapat apreasiasi positif masyarakat.
Kegiatan yang membahas tentang kejahatan, asusila, macet lantas, kebersihan lingkungan dan rencana relokasi pedagang Pasar Mardika, Ambon itu turut dihadiri Wakapolres Pulau Ambon dan PP Lease, AKBP Andy, perwakilan Dir Bimas Polda Maluku serta Kabag Ops Polresta Ambon.
Dari kegiatan itu, sebagian besar warga menyatakan tidak setuju pedagang Mardika harus direlokasi ke Pasar Passo, Kecamatan Baguala, Kota Ambon. “Kalau dari sisi agama, kita di Ambon aman-aman. Tetapi untuk relokasi, kami kurang setuju karena jarak tempuh jauh untuk kami di kota Ambon harus ke Passo,” kata Ibu Ana.
Penyuluh agama itu mengaku keberatan karena harus menumpangi angkot ke Passo hanya untuk beli sayur dan lain. Sementara untuk ikan harus beli lagi ke pasar Mardika.
Warga lainnya, Somat menyebutkan, soal adanya penutupan toko, itu tidak jadi masalah kompleks. Tapi relokasi, 99 persen pedagang tidak setuju dilakukan. Selain alasan jarak, juga karena yang disampaikan pemerintah terkait ini belum efisien.
Selain Somat, Rauf juga belum sepenuhnya sepakat jika pedagang direlokasi ke Passo. Warga Tantui Ambon itu menyatakan, selain Mardika sudah jadi pasar idaman masyarakat, pedagang juga memilih tempat yang layak dan tidak.
Wakapolresta Ambon, AKBP Andy, meminta dukungan masyarakat terutama pedagang untuk bekerja sama menjaga keamanan sambil menunggu kebijakan dari pemerintah kota Ambon untuk relokasi tersebut.
“Apa yang disampikan ke kami akan kami tampung untuk jadi bahan koreksi. Kami sangat membutuhkan kerjasama masyarakat seperti ini. Tentu, akan kami sampaikan ke Pemkot soal hasil ini,” pungkasnya. (KTY)
Komentar