Pegawai Meninggal, Kantor Bappeda Ambon Ditutup

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON – Ganasnya Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) kembali merenggut nyawa di kota Ambon.
Kepala Bidang Perencanaan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Bappeda Kota Ambon, Epsus Kalvein Leonard Khouw meninggal dunia akibat positif Covid-19.
Pejabat Pemerintah Kota Ambon itu menghembuskan nafas terakhir di RSUD dr M. Haulussy, Ambon, Kamis (12/11).
Pasca kematian Khouw, kantor Litbang Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Ambon ditutup sementara untuk proses sterilisasi.
“Saya sudah perintahkan untuk tutup dulu. Semua pegawai Bappeda harus jalani tes swab. Sementara waktu seluruh pelayanan harus dilakukan dari rumah, sampai hasil swab keluar,” kata Walikota Ambon Richard Louhenapessy kepada wartawan, kemarin.
Langkah tersebut harus dilakukan agar dapat diketahui situasi terkini terkait kondisi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Ambon yang bertugas di Bappeda, apakah tertular atau tidak pasca meninggalnya Khouw.
“Demi memutus mata rantai penyebaran corona, kita harus lakukan hal ini. Kita juga tidak tahu, almarhum bersentuhan di kantor itu dengan siapa. Olehnya itu, semua harus di swab,” tegas eks ketua DPRD Maluku ini.
Kantor Bappeda ditutup mulai hari ini, Jumat (14/11) hingga hasil tes swab seluruh pegawai dinas bersangkutan keluar.
“Kantornya juga akan disterilkan oleh tim kesehatan. Penyemprotan cairan disinfektan akan dilakukan. Kalau Jumat (hari ini) mereka sudah di tes swab, kemungkinan hari Selasa (17/11) hasilnya keluar,” terangnya.
Louhenapessy kembali mengingatkan, tes swab bagi seluruh ASN Bappeda Ambon adalah langkah tepat untuk mencegah klaster perkantoran yang berkembang akibat penularan Covid-19.
“Satu ASN Bappeda Ambon sudah meninggal akibat positif Covid-19. Sesuai prosedur dalam upaya menekan klaster perkantoran, kita harus lakukan swab. Tim Satgas Covid-19, juga akan telusuri siapa saja yang sudah kontak erat dengan almarhum, agar di swab,” katanya.
PENGHORMATAN TERAKHIR
Dengan penuh haru, Louhenapessy memimpin penghormatan terakhir kepada jenazah Khouw di depan Gedung Balai Kota Ambon, jalan Sultan Hairun.
“Almarhum merupakan salah satu figur terbaik,” kata Khouw usai memimpin seluruh SKPD Pemkot Ambon melakukan penghormatan terakhir jenazah Khouw.
Pemkot Ambon merasa kehilangan atas kepergian Khouw. “Saya atas nama pribadi, keluarga, dan Pemerintah Kota Ambon turut berbelasungkawa,” ujar dia.
Sebelum meninggal, Khouw menjalani isolasi mandiri di rumah selama dua pekan. “Beliau juga tidak yakin tertular corona,” tukas orang nomor satu di kota berjuluk Ambon Manise ini.
Louhenapessy menuturkan, seiring berjalannya waktu, Khouw merasakan gejala indikasi positif corona, yakni mengalami sesak nafas. “Ketika dibawa ke RSUD M. Haulussy, kondisinya sudah parah kemudian menghembuskan nafas terakhirnya di sana,” jelasnya dengan suara haru.
Apa yang dialami oleh Khouw kata Lohenapessy harus dijadikan sebagai pelajaran bagi semua pihak. Jika sudah merasakan gejala-gejala yang mengarah ke Covid-19 segera memeriksa kesehatan di Puskesmas atau rumah sakit.
Proses pemulasaran hingga pemakaman jenazah sesuai protokol kesehatan Covid-19. “Semua proses sudah sesuai protokol kesehatan. Istri dan anak-anak almarhum juga akan di swab untuk memastikan apakah mereka tertular corona atau tidak,” tutupnya.
Setelah digelar penghormatan terakhir, keluarga, kerabat dan ratusan PNS Pemkot Ambon mengantarkan jenazah Khouw di TPU Hunuth pada pukul 16.00 WIT. (KTE)
Komentar