Lucky Diduga Libatkan Makelar Proyek

Ilustrasi

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON-Sepak terjang Lucky Wattimury di kasus dugaan penipuan, gratifikasi bahkan diduga kuat masuk ranah pungli ini disinyalir dibeking para broker atau makelar proyek. Lagi-lagi ini terungkap dari penyelidikan LP3NKRI Maluku.

“Mereka ini para pegawai Pemda Maluku, dari macam-macam dinas, ada Dinas PU, kesehatan sampai pendidikan. Yang dari PU kenal muka tapi di bagian apa, tinggal dimana, nama siapa katong masih selidiki,” ujar Plt Ketua LP3NKRI Maluku Edison Wonatta kepada Kabar Timur, Kamis kemarin di PN Ambon.

Para makelar proyek ini berperan menghubungkan para pejabat daerah dengan kontraktor tertentu. Atau sebaliknya para pejabat yang di dalam kasus ini salah satunya diduga Ketua DPRD Maluku Lucky Wattimury lah yang menghubungi makelar “pegawai pemda” itu lebih dulu.

“Setelah ketemu dengan kontraktor, si pejabat lalu hubungi makelar yang pegawai Pemda itu datang di pertemuan. Ini untuk yakinkan saja, bahwa proyek pemda itu memang ada,” terang Edison.

Dalam pertemuan, si makelar proyek yang rata-rata tahu seluk beluk soal proyek-proyek Pemda ini lalu berakting seolah proyek dimaksud benar-benar ada dalam DIPA. “Padahal seng ada. Tapi kalau pengusaha percaya, ya dia kasih uang tanda jadi too, misalnya Rp 50 juta atau Rp 150 juta.

Intinya pegawai yang bermain selaku makelar proyek ini hanya untuk meyakinkan kontraktor yang jadi target permintaan uang oleh oknum pejabat dimaksud. 

Yang miris, ujar Edison Wonatta, setelah pertemuan satu kali tersebut para pegawai pemda dimaksud lalu bermain “tunggal” dengan menyisir korban sendiri. “Bawa-bawa nama pejabat. Nah dorang makan besarnya di situ. Bilang pejabat A atau B minta uang padahal seng ada itu,” aku Edison.

Karena itu Edison mengingatkan agar para pengusaha lebih hati-hati terhadap sepak terjang makelar proyek tersebut. Dan dilaporkan ke pihaknya jika menemui hal seperti itu. (KTA)

Komentar

Loading...