Telusuri “Tipu” Proyek Ketua DPRD
Megawati Didesak Bentuk Tim ke Maluku
KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Lucky Wattimury adalah bendahara DPD PDIP Maluku, bisa timbul anggapan masyarakat kalau PDIP di Maluku sedang mengalami skandal keuangan.
Nama besar PDIP di Maluku sudah pasti tercoreng akibat kasus penipuan yang diduga melibatkan Ketua DPRD Maluku Lucky Wattimury. Jika tidak ada langkah apapun dari DPP PDIP maka slogan sebagai partai wong cilik hanya isapan jempol, atau penipuan atas nama rakyat.
“Kalau sudah ada bukti-bukti surat, itu berarti tanpa dilapor juga polisi harus usut. Di lain pihak, dari DPP PDIP ibu Megawati Sukarnoputri mesti turunkan tim, di PDIP ada kok divisi investigasi seperti itu,” tandas Koordinator Investigasi LPPNRI Maluku Minggus Talabesay kepada Kabar Timur, Senin (21/9).
Menurut dia, jika langkah-langkah tidak diambil oleh DPP PDIP atas kasus yang telah terpublis secara luas ini, opini publik bahwa hukum tumpul ke atas dan lebih tajam ke bawah, tak dapat dibantah. Apalagi Lucky Wattimury adalah bendahara DPD PDIP Maluku, bisa timbul anggapan masyarakat kalau PDIP di Maluku sedang mengalami skandal keuangan.
“Bisa saja publik mengira seperti itu. Bahwa PDIP Maluku ada masalah keuangan,” ingat Minggus. Menurutnya, kasus dugaan penipuan ini harus diperjelas, agar tidak terbentuk opini semacam itu di tengah masyarakat soal partai berlambang moncong putih ini. Dan masyarakat menunggu sikap DPP PDIP seperti apa.
“Minimal ibu Megawati harus turunkan tim lah ke Maluku. Telusuri kasus ini, telusuri semua pihak yang mungkin ikut menjadi korban,” tandasnya. DPP PDIP kata dia, tidak bisa tidak mesti mengambil langkah, jika PDIP sebagai partai besar tak ingin kehilangan muka. Sebab Lucky Wattimury yang diduga sebagai tokoh sentral di pusaran kasus ini merupakan salah satu elit PDIP Maluku.
Permintaan agar Megawati Soekarno Putri menurunkan tim menelusuri dugaan skandal “tipu” proyek ala Ketua DPRD Maluku ini, disampaikan salah satu kader PDIP Maluku Alo Lutlutur kepada Kabr Timur.
Tim investigasi menelusuri skandal tipu dengan iming-iming proyek yang dilakoni salah satu elit partai besutan Megawati Soekarno Putri dengan korban mencapai belasan orang cukup butuh tim DPP untuk turun ke Maluku, tanpa harus mendegar penjelasan dari Lucky Wattimury yang diduga sebagai pelakunya.
Salah satu kontraktor Zakarias Reressy terbukti sebagai korban sebagaimana dalam bocoran surat laporan ke Mapolda Maluku. Zakarias beruntung punya tanda bukti. Namun, sejumlah pengusaha lain yang modal hanya kepercayaan, tak sedikit yang jadi korban.
“Banyak yang jadi korban. Ada salah satu pengusaha alat-lat olaraga di Ambon, juga kena “tipu” Rp 150 juta. Masih banyak lagi. Kalau PDIP tidak ingin citranya buruk bentuk tim internal yang independen untuk mengungkap masalah ini,” bebernya.
Informasi lain yang dihimpun Kabar Timur menyebutkan, sedikitnya ada belasan orang yang menjadi korban iming-iming proyek ala Ketua DPRD. “Ada juga yang terkecil Rp 15 juta. Dana itu diambil dengan iming-iming proyek jalan setapak,” ungkap salah satu sumber, kepada Kabar Timur, kemarin.
Alo menambahkan, sejumlah kontraktor mengalami hal yang sama, namun belum terkuak ke publik karena mereka masih berharap dapat proyek pemerintah. Dia kuatir, sepak terjang Wattimury, secara langsung dan tidak langsung merusak nama baik partai dengan jargon “Wong Cilik” ditengah masyarakat.”Sebagai kader partai, kami mendesak ibu Mega (Megawati Sorkarno Putri) agar menyikapi serius sejumlah kontraktor yang dirugikan,”kata Alo Lutlutur.
Menyikapi aksi Wattimury, yang meresahkan dia berharap, Ibu Megawati membentuk tim DPP PDIP investigasi di Maluku.”Jadi tidak hanya LW (Wattimury), dipanggil dan hanya ditegur. Kita berharap, ada tim yang turun menelusuri modus janji proyek ala Ketua DPRD Maluku,”harapnya.
Dia membeberkan, sejumlah kontraktor juga bernasib sama dengan Reressy.”Jadi selain Reressy, ada juga sejumlah kontraktor yang kasih uang ratusan juta kepada LW,”terangnya. Hanya saja, tambah dia, mereka belum berani buka-bukaan ke publik termasuk lapor Polisi, karena masih berharap mengerjakan proyek yang dijanjikan Wattimury.”Saya kira kasus ini harus diusut tuntas. Jika benar ada penerimaan uang dengan janji proyek, LW harus dikenai sanksi tegas,”pungkasnya. (KTA)
Komentar