Tak Ada Kerusakan Akibat Gempa 6,2 Magnetudo

ISTIMEWA

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON-Gempa tektonik berkekuatan 6,2 magnetudo mengguncang wilayah Laut Banda Selasa (8/9/2020) pagi. Namun Camat Banda Abdul Kadir Sarilan memastikan di wilayahnya tidak ada bangunan yang rusak.

"Di Banda aman saja, tidak ada bangunan yang rusak,"jelasnya saat dikonfirmasi via seluler Selasa sore pasca gempa tersebut.

Kadir juga mengaku tidak terjadi kepanikan warga saat gempa karena guncangan tidak begitu kuat. "Tidak panik, saat gempa itu juga saya kebetulan lagi rapat, hanya oleng saja, tapi aman-aman di sini,"akuinya.

Sebelumnya diberitakan, wilayah Laut Banda diguncang gempa tektonik, Selasa, 8 September 2020 pukul 07.45.21 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo Mw=6,1.

“Episenter gempabumi terletak pada koordinat 4,89 LS dan 129,84 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 210 km arah Tenggara Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku pada kedalaman 194 km,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam siaran persnya.

Guncangan gempabumi ini, akui Triyono juga dirasakan di daerah Ambon dan Sorong III MMI, Kairatu, Banda dan Manokwari II-III MMI, Kaimana II MMI.

Rahmat menambahkan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah. Terjadi akibat adanya aktivitas subduksi di lempeng Laut Banda.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault ” katanya

DAMPAK GEMPA

Menurut Rahmat, guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Ambon dan Sorong III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ), Kairatu, Banda dan Manokwari II-III MMI, Kaimana II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ).

“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidam berpotensi tsunami” jelas Rahmat.

Rahmat juga menjelaskan hingga Selasa, 08 September 2020 pukul 08.00 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan ( aftershock). Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

“Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah,” kata Rahmat.

Terpisah, Kepala BPBD Kabupaten Maluku Tengah, Bob Rahmat juga memastikan meski dilanda gempabumi 6,2 magnitudo, tidak terjadi kerusakan bangunan di wilayah Maluku Tengah.(KTA )

Komentar

Loading...