Orno Disebut Serakah & Kacang Lupa Kulit

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Manuver politik Wakil Gubernur Maluku Barnabas Orno di pilkada Maluku Barat Daya kembali disayangkan kader PDIP. Bahkan, Orno disebut serakah dan kacang lupa kulit di partai besutan Megawati Soekarno Putri itu.

“Pak Wagub jangan serakah begitu dong. Pak Wagub seperti kacang lupa kulit di PDIP,” tegas  kader senior PDIP Maluku, Nicholas Rahalus kepada Kabar Timur, Senin (20/7). Mantan Bendahara DPD PDIP Maluku ini, menyesalkan manuver politik Barnabas melobi rekomendasi partai politik bagi adiknya, Odie Orno sebagai bakal calon bupati MBD. Padahal, ingat dia, DPP PDIP telah memutuskan mengusung Benyamin Noach-Ari Kilikily sebagai bakal calon bupati dan wakil bupati MBD. “Pak Abas (wagub), jangan begitu, kurang apa dia di PDIP,” ingatnya. Rahalus menuturkan, karier politik  Barnabas moncer di pemerintahan, PDIP selalu setia mengusungnya di Pilkada. Buktinya, sejak menjabat wakil bupati MTB (saat ini kabupaten kepulauan Tanimbar), bupati MBD dua periode, hingga jabatan Wagub, Orno dan pasanganya diusung PDIP. “PDIP setia mengusung jadi wakil bupati hingga jadi Wagub. Adiknya Alex Orno dua periode jadi anggota DPRD Maluku. Bahkan, saat ini Alex jabat ketua fraksi PDIP DPRD Maluku. Ini luar biasa penghargaan dari PDIP,” sebutnya.

Menurutnya dinasti yang dibangun Orno di PDIP, tidak sama dengan sesepuh dan senior lain di partai berlambang banteng moncong putih itu. “Pak Karel, Bito Temmar, Yopi Papilaja, Luki Wattimury, dan Evert Kermite, serta sejumlah sesepuh dan senior tidak bangun dinasti di PDIP, seperti dilakukan Pak Wagub,” sindir Rahalus.

Padahal sesepuh atau senior PDIP, sudah puluhan tahun mengabdi dan berdarah-darah di partai itu. “Tapi, saudara atau kakak atau adik sesepuh dan senior PDIP, tidak punya jabatan atau posisi di eksekutif dan legislatif dari PDIP. Baru pernah terjadi keluarga Orno mendominasi di PDIP,” tandasnya.

Rahalus mengaku ikut tersinggung dengan sikap Barnabas. “Saya ini anak biologis dan idiologis di PDIP. Ayah saya mantan pengurus DPD PDIP Maluku. Ayah saya salah satu pendiri PDIP di Maluku. Tentu kita tersingung dengan sikap Pak Wagub,” tegas Rahalus.

Sejarah dan budaya politik di PDIP, ketika rekomendasi Pilkada dari DPP PDIP belum turun, kader partai bisa bermanuver. Namun, setelah rekomemdasi turun semua kader tertib barisan. “Kita biasanya loyal dan tegak lurus, setelah ada putusan dari pimpinan pusat partai,” katanya.

Manuver Barnabas dinilai tidak mendidik masyarakat Maluku. “Kita tidak bisa berharap dan belajar banyak dari prilaku politik seperti ini. Mestinya Pak Wagub menunjukan kesetiaan dan loyalitas di PDIP. Kalau seperti begini terus Maluku, ke depan terus terpuruk. Apa yang kita harapkan,” kesalnya.

DPD PDIP Maluku diminta segera mengambil sikap atas manuver politik Barnabas. “DPD PDIP Maluku segera ambil langkah berhentikan Pak Abas, kembalikan KTA PDIP. Kalau tidak,  kami para senior bersurat atau mendatangi DPP  PDIP untuk minta ketegasan DPP,” ancamnya.

Rahalus mencontohkan, mantan Sekretaris DPD PDIP Maluku Bito Temmar dipecat DPP PDIP karena membangkang instruksi partai. “Kita hanya minta ketegasan dari partai (atas manuver Barnabas),” tegas Rahalus.

BAKAL SURATI DPP  

Manuver politik Barnabas Orno di Pilkada MBD bakal berbuntut panjang. Meski, Odie Orno yang telah mengantongi rekomendasi partai Golkar tapi gagal maju di Pilkada MBD, langkah politik Barnabas dinilai tidak etis.

DPD PDIP Maluku dalam waktu dekat akan melakukan rapat membahas manuver bekas bupati MBD dua periode itu. “Tentu kita akan sikapi langkah Pak Abas,” kata salah satu elit DPD PDIP Maluku kepada Kabar Timur, kemarin.

Tapi dia belum memastikan kapan DPD PDIP merespon langkah politik Barnabas. “Sesuai aturan main itu kita surati DPP PDIP. Kita lapor langkah kader partai yang tidak mendukung putusan DPP PDIP mengusung Benyamin Noach-Ari Kilikily, sebagai bakal calon bupati dan wakil bupati MBD. Saya kira langkah Pak Abas tidak etis,” kesal kader PDIP yang meminta namanya tidak diwartakan itu. 

Soal kemungkinan Barnabas diusulkan dipecat dari kader PDIP, dia belum bisa memastikan. Namun, PDIP bisa mencabut dukungan kepada Barnabas sebagai wakil gubernur. “Bisa saja. PDIP tidak dalam dukungan politik kepada Wagub,” tegasnya. (KTM)

Komentar

Loading...