46 Orang Yang Kontak Erat Dengan Tenaga Medis RS Tulehu

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON-Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, Kasrul Selang mengatakan menyusul belasan tenaga medis di RSUD dr. Ishak Umarela Tulehu dinyatakan positif terpapar virus corona, setidaknya ada sekitar 46 orang yang diketahui pernah kontak erat dengan para tenaga medis tersebut.

Dikatakannya, 46 orang ini sudah dilakukan pengambilan swab dan sementara ditunggu hasilnya.

"Sudah di swab 46 orang yang kontak erat, tapi kita hasilnya (swab) belum ada,"ungkapnya saat dikonfirmasi di kantor Gubernur Maluku, Ambon, Jumat (12/6) malam.

Setidaknya kata Kasrul, di RSUD dr. Ishak Umarela Tulehu ini miliki 200 lebih pegawai baik tenaga medis maupun tenaga non medis.

Nantinya kata dia, akan dilakukan pemeriksaan secara Rapid Diagnostic Test (RDT) terlebih dahulu. Jika ada yang reaktif, maka akan diswab. "Masih ada 250 atau 200 orang lebih lagi, kita RDT dulu kalau reaktif baru swab karena mereka disana hampir 300 pegawai,"sambungnya.

Dijelaskannya, dari 18 yang dinyatakan positif itu, terdiri dari 14 tenaga medis maupun tenaga non medis. Sedangkan 4 orang lainnya yang juga dinyatakan positif adalah keluarga dari pegawai RSUD Tulehu.

Saat ini lanjut Kasrul, 14 orang dari RSUD Tulehu sudah dirawat di rumkit tersebut. Sedangkan 4 orang anggota kelaurag pegawai RSUD Tulehu yang dinyatakan positif dirawat di perumahan dokter yang berada dalam komplek rumkit milik Pemda Maluku itu.

Sedangkan bagi para anggota kelaurga lainnya, lanjut Kasrul telah dimintai untuk isolasi mandiri di rumah. "Untuk proses tracing sudah muali dilakukan hari ini. Tadi kita berbicara dengan muspika di Tulehu, satu dua hari kita melakukan tracing otomatis kita mengharapkan dukungan dari basudara semua di Tulehu, tentunya bantu kita pemerintah dan pelatihan On The Job Training (OJT) OJT kepada puskesmas tulehu untuk lakukan tracing sama mulai cari tempat karantina di Tulehu,"ujarnya.

Saat ini dikatakan Kasrul, RSUD Tulehu sudah ditutup sementara untuk proses sterilisasi selama 14 hari sesaui instruksi langsung dari Gubernur Maluku agar virus ini tidak menyebar ke masyarakat.

Ditanyai asal muasal hingga para tenaga medis dan non tenaga medis di Rumkit itu bisa terpapar, Kasrul mengaku masih menunggu hasil tracing atau pelacakan untuk bisa dipastikan dari mana asal penularannya.

Namun dicurigai, penyeberan virus ini bermula dari pelayanan pada tenda pelayanan di kompleks rumkit tersebut, mengingat saat gempa beberapa waktu lalu Rumkit Tulehu alami kerusakan.

Saat ini lanjut KAsrul, di RSUD Tulehu juga ada setidaknya 4 atau 6 pasien umum yang tengah dalam perawatan. Namun dipastikannya, para pasien umum itu aman dari virus tersebut karena tempat perawatan mereka jauh atau berbeda dengan pasien terpapar. "pasien umum dari 12 ada sisa 4-6, mereka dirawat disitu saja, mungkin satu dua hari sudah sembuh, kalau sudah sembuh akan dipulangkan,"terangnya.

RSUD Tulehu sendiri diakui Kasrul, rencananya bakal dijadikan sebagai Rumkit penyangga untuk pasien-pasien dari Pulau Seram dan sekitarnya. Namun kondisi berbeda menyusul para tenaga medis dan non medis di RSUD itu dinyatakan terpapar corona.

Dirinya juga menghimbaukepada masyarakat sekitar untuk tidak panik menyusul terpaparnya para tenaga medis dan non medis di RSUD dr. Ishak Umarela Tulehu. Kita sarankan kepada masyarakat sekitar untuk tidak usah panik, ini adalah sakit dan virus, ada protap-protapnya biar tidak melebar dan seterusnya. Jangan sampai basudara disitu panik,"tandasnya. (KTR)

Komentar

Loading...