Covid-19 Hambat Pembangunan Rumah Korban Gempa Ambon
KABARTIMURNEWS.COM, AMBON,- Mewabahnya virus covid-19 kini telah berdampak luas. Di Kota Ambon, selain keberadaanya mengurangi pendapatan ekonomi warga, virus ini juga yang menjadi penghambat pembangunan rumah para korban bencana gempa Ambon 2019 lalu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon, Demmy Pays mengatakan, bantuan dana stimulan untuk korban gempa Ambon telah ditransfer ke nomor rekening masing-masing korban.
"Namun dana itu belum bisa digunakan untuk bangun rumah. Harus ada tim yang dibentuk di desa dulu. Karena tim inilah yang mengelola dana tersebut. Nah, adanya covid-19 inilah yang akhirnya menyebabkan kita terlambat," kata Pays ketika dihubungi wartawan, Jumat (8/5)
Dikatakan, sejak anjuran stay at home, social distancing dan lainnya digaungkan pemerintah, komunikasi antara pihaknya dengan pihak desa kemudian agak renggang.
Padahal, BPBD telah berencana untuk mensosialisasikan masalah ini ke desa-desa agar pihak desa bisa secepatnya melakukan pembentukan tim sehingga dana yang ada bisa dimanfaatkan sebagaimana yang diatur dalam aturan.
"Kalau tim sudah siap, maka rumah korban gempa itu sudah bisa dilakukan. Sekarang lagi corona dan belum ada tim, makanya uang yang masuk ke rekening masing-masing korban, kita blokir," jelasnya
Disebutkan, dana ini dibekukan untuk sementara waktu karena masyarakat korban bencana tidak dapat menggunakan dana tunai tersebut dengan sendirinya, melainkan harus dikelola oleh tim.
"Ini sesuai dengan mekanisme yang telah ditetapkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sesuai petunjuk teknis (juknis) kepada BPBD Kota Ambon," terangnya
Ditambahkan, dana stimulan diberikan variasi. korban dengan rumah rusak ringan sebesar Rp 10 juta, rumah rusak sedang senilai Rp 25 juta dan rumah rusak berat senilai Rp 50 juta. Untuk korban bencana tahap I telah diberikan kepada 1.631 kepala keluarga (KK).
Sementara untuk tahap II maupun III, belum dapat diterima. Karena data yang telah diverifikasi hingga saat ini belum diberikan kepada BNPB akibat adanya Covid 19.
"Padahal kita sudah siap datanya. Tapi cobid-19 lah yang lagi-lagi menghambat. Kita harus bawakan langsung ke BNPB sementara lagi terjadi PSBB di sejumlah daerah," kuncinya. (KTY)
Komentar