Ini Kata Pemda Maluku-Pelni Ambon Soal Kemungkinan ABK Kapal Diperiksa
KABARTIMURNEWS.COM,AMBON- Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Dinkes Sulsel) mencatat 26 anak buah kapal (ABK) dan mitra KM Lambelu positif terinfeksi virus Corona (COVID-19). Dinkes Sulsel telah memeriksa 42 orang dari 141 awak kapal yang saat ini sedang dikarantina di atas kapal tersebut.
"Kemarin telah dilakukan pemeriksaan swab kepada 42 orang awak KM Lambelu dan ada 26 positif, selebihnya negatif," kata Kadinkes Sulsel, dr M Ichsan Mustari, seperti dilansir dari Antara, Senin (13/4/2020).
KM Lambelu saat ini dilarang bersandar di Pelabuhan Soekarno Hatta sesuai protokol kesehatan untuk setiap kedatangan. Nakhoda beserta petugas kapal harus menjalani isolasi mandiri di atas kapal dengan pengawasan dari pihak keamanan, manajemen, dan otoritas pelabuhan di Kota Makassar.
Lalau bagaimana dengan Maluku? Apakah ABK kapal-kapal PT. Pelni yang singgahi Ambon juga akan diwajibkan untuk dites kesehatannya?
Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, Kasrul Selang yang juga Sekretaris Daerah Provinsi Maluku yang dikonfirmasi terkait hal ini mengaku pihaknya belum memperoleh informasi tersebut.
Namun, dia memastikan, pihak Pemda Maluku akan memanggil PT. Pelni Cabang Ambon untuk menanyakannnya dan membahasnya.
"Nanti kita lihat, kita tanya ke Pelni dulu. Karena kita belum dapat informasi yang betul. Besok kita panggil Pelni untuk bahas,"jawabnya kepada Kabar Timur saat dikonfirmasi via seluler Senin malam.
Terpisah, GM. PT. Pelni Cabang Ambon, Samto mengatakan jika memang Pemda Maluku maupun Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku meminta agar ABK kapal pelni yang singgahi Pelabuhan Ambon dites kesehatannya, maka pihaknya akan mendukung hal itu.
Yang penting harus diinformasikan terlebih dahulu. "Kalau dimintai yang jelas harus diberitahukan terlebih dahulu. Kalau dimintai,"jawabnya.
Namun dijelaskannya untuk kesehatan kru kapal pelni, pemeriksaannya juga sudah dilakukan di Tanjung Priok Jakarta, Tanjung Perak Surabaya dan Makassar. "Sudah ada tempat tesnya sendiri , di Tanjung Priok, Tanjung Perak Surabaya dan Makassar. Saya rasa kalau sudah tes disana, centralistiknya kan di Jakarta, dalam kurun waktu 14 hari selanjutnya bisa kembali lagi ke Jakarta untuk tes,"sambungnya.
Diakuinya sesuai laporan, kondisi kesehatan ABK kapal Pelni yang singgahi Pelabuhan Yos Sudarso Ambon dalam kondisi sehat. "Alhamdulillah sehat artinya mereka sudah dibekali untuk masalah pengobatan dan ada dokternya juga di kapal. Setiap pergerakan kapal dari dermaga itu dokternya dilakukan test juga. Yang jelas PT. Pelni ini perusahan negara. Pasti dan pasti mendukung instruksi pemerintah,"tandasnya.
Ditanyai apakah para ABK kapal akan dilarang turun ke darat, Samto mengaku ABK diperbolehkan turun karena mereka juga mungkin punya urusan untuk membeli kebutuhan di darat. "Nggak apa-apa kalau turun ke darat. Kan setiap pergerakan kapal itu dokter di kapal periksa kesehatan ABK,"pungkasnya. (KTR)
Komentar