Pemda Tetapkan Maluku Berstatus Darurat Bencana Non Alam
KABARTIMURNEWS.COM,AMBON- Pemerintah Daerah Provinsi Maluku melalui Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 resmi menetapkan status Maluku dari segi bencana menjadi Darurat Bencana Non Alam menyusul diumumkannya kasus pertama positif corona di Maluku, Minggu sore.
Sementara dari segi kesehatan, status Maluku dinaikkan menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) dari yang sebelumnya yang berstatus Siap Siaga.
Penetapan status ini menyusul dengan adanya satu kasus positif corona dan menjadi kasus pertama di Maluku yang secara resmi diumumkan oleh Pemda Maluku melalui Satgas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 di Ambon Minggu sore.
"Kalau dari sisi kesehatan kita (tetapkan) KLB, kalau dari segi bencana, kita (tetapkan) Maluku Darurat Bencana Non Alam. Itu kita sudah tetapkan statusnya,"sebut Sekretaris Daerah Provinsi Maluku, Kasrul Selang di kantor Gubernur Maluku, Ambon, Minggu (22/3) sore.
Ditanyai apakah ada himbauan agar lokasi-lokasi wisata di Maluku agar ditutup menyusul penetapan status ini, Kasrul mengatakan secara tegas setelah penetapan status ini maka lokasi-lokasi wisata akan ditutup.
"Kemarin dihimbau ( untuk menutup sementara lokasi-lokasi wisata), tapi pasca ini (penetapan status darurat bencana non alam dan KLB) lebih tegas lagi akan ditutup,"sebutnya.
Sementara saat disinggung apakah Pemda Maluku akan melockdown (kunci akses) penerbangan dari luar daerah ke Maluku maupun sebaliknya mengingat ODP semuanya ditetapkan setelah melakukan perjalanan ke luar Maluku maupun warga yang masuk dari luar Maluku, Sekda mengaku itu merupakan kewenangan Pemerintah Pusat.
"Belum, belum sampai kesana (lockdown). Lockdown itu kewenangan Pemerintah Pusat,"jawabnya.
Yang pasti kata dia, pengawasan di Bandara maupun pelabuhan Yos sudarso akan diperketat lagi. "Tapi kita lebih perketat lagi terutama di Bandara dan Pelabuhan Yos Sudarso. Kemarin kita mulai, makanya kenyaman basudara samua saat turun dari bandara terganggu sedikit karena pekerjaan-pekerjaan ini. Kami harapkan semua bantu kita,"tandasnya.
Sementara ditanyai terkait 12 WNA yang baru masuk ke Ambon, Kasrul menyebutkan mereka dipantau Pemkot Ambon. "Kita pantau terus,"pungkasnya. (KTR)
Komentar