Hingga Hari Ini, di Maluku PDP 1 dan ODP 18
KABARTIMURNEWS.COM,AMBON-Hingga Jumat hari ini, di Maluku tercatat sebanyak 18 Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan satu Pasien dalam Pengawasan (PDP) yang tersebar di beberapa kabupaten/kota.
Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Maluku, Kasrul Selang sesuai data yang diupdate Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku per Jumat (19/3).
Rinciannya di Kota Ambon sebanyak 5 ODP dan 1 PDP, SBB 3 ODP, Buru 1 ODP, Kota Tual 2 ODP, KKT 1 ODP, Aru 6 ODP. "Jadi totalnya ada 18 ODP dan 1 PDP,"ungkapnya saat berikan keterangan pers di Sekretariat Gugus Tugas Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku di kantor Gubernur Maluku, Ambon, Jumat sore.
Untuk 1 PDP di Ambon ini sendiri kata dia merupakan PDP baru yang sementara diisolasi di RSUD dr. Haulussy Ambon. "Sementara untuk PDP ada satu karena perjalanannya dan keluhannya sehingga diisolasi dan sementara observasi,"sambungnya.
Ditambahkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Meikal Pontoh, terkait satu PDP baru di RSUD dr. Haulussy Ambon ini merupakan warga Maluku yang baru datang dari daerah terkontaminasi dan memiliki demam dengan suhu tubuh diatas 38 derajat celcius. Saat ini warga Maluku yang identitasnya dirahasiakan itu sudah diisolasi di rumah sakit milik Pemda Maluku tersebut.
Untuk ODP di Ambon sendiri kata dia, ada penambahan satu orang dari sebelumnya yang hanya empat orang. "ODP di Ambon 5, ada tambah satu, sama riwayatnya datang dari luar, tapi tidak dirawat, hanya melapor saja di rumah dan diawasi puskesmas,"jelasnya.
Sementara terkait jumlah ODP di Aru menjadi yang terbanyak sejauh ini, kata Pontoh, hal itu dikarenakan di Aru pengawasannya ketat karena setiap orang yang baru pulang dari Jakarta langsung dipantau dan ditetapkan sebagai ODP. "Kalau ini yang di kabupaten kota karena penduduknya sedikit, mereka melakukan pengawasan ketat bagi siapa saja yang pulang dari Jakarta, mereka pantau makanya langsung dimasukkan sebagai ODP,"terangnya,
Sedangkan untuk kesiapan Rumah Sakit di Aru sendiri, Pontoh menyatakan sudah siap denagn ruang isloasinya. "Ketersediaan rumah sakitnya semua sudah siap dengan ruang isolasi hanya untuk melakukan pengawasan pada saat pasien itu ditetapkan sebagai PDP,"tandasnya. (KTR)
Komentar