Jenazah Jono di Pemakaman Kompleks Benteng Iha

KBARTIMURNEWS.COM,AMBON- Kedatangan jenazah Prada Sujono Kaimudin, anggota TNI AD asal Negeri Iha, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), ditunda hari ini, Selasa (18/2).
Rencananya, Jono akan dimakamkan secara militer di pekuburan keluarga besar Pati Iba, Kompleks Benteng, Negeri Iha, SBB.
Kedatangan Jono yang rencananya kemarin, ditunda hari ini melalui upacara pelepasan tahap II oleh Panglima TNI di Base Ops Lanud Silas Paparen, Jayapura.
Jenazah Jono bersama 3 anggota TNI AD, korban jatuhnya helikopter itu akan diterbangkan menggunakan pesawat Boing B-737 Intai/Skd 5.
"Hasil konfirmasi saya dengan Mabes TNI, untuk pemberangkatan almarhum Prada Sujono Kaimuddin, akan dilaksanakan besok (hari ini) pukul 13.00 WIT dari Jayapura-Manokwari-Sorong-Ambon," kata Kapendam Kolonel Inf Jansen Simanjuntak, Senin (17/2).
Sebelumnya diberitakan, sejak dikabarkan hilang kontak pada 28 Juni 2019 lalu, 12 personel TNI AD bersama bangkai Helikopter MI-17, akhirnya ditemukan di kawasan tebing Pegunungan Mandala, Distrik Oksob, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Kamis (13/2).
Seluruh awak Helikopter ditemukan meninggal dunia. Satu diantaranya Prada Sujono Kaimudin, warga Negeri Iha, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB). Rencananya, jenazah almarhum tiba di kampung halamannya, Senin (18/2) hari ini.
Jono, sapaan akrab Prada Sujono Kaimudin ini diketahui menyelesaikan pendidikan di SMP Negeri 2 Seram Barat dan Madrasah Aliyah BPD Iha-Kulur, SBB. Dia kemudian lulus pendidikan dasar militer di Rindam XVI/Pattimura, Suli, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah.
Anak dari pasangan Lajimu Kaimudin dan Ibu Wajida ini tercatat aktif menjalankan tugas sebagai prajurit TNI AD sejak 17 November 2015 silam.
Babinsa Serma Dulhamid Putuhena, mengaku telah berkomunikasi dengan pihak keluarga almarhum yang merupakan anak bungsu dari 8 bersaudara tersebut.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah dan saniri negeri Iha untuk tempat pemakaman almarhum,” ungkap Putuhena, kemarin.
Helikopter MI-17 milik TNI AD dengan nomor registrasi HA-5138 ini diketahui hilang kontak dalam penerbangan Oksibil, Pegunungan Bintang-Sentani, Jayapura, Jumat 28 Juni 2019, sekira pukul 11.49 WIT.
Heli itu membawa 12 penumpang beserta crew. Sebelumnya terbang ke Okbibab untuk melakukan pengiriman logistik kepada prajurit yang bertugas di pos perbatasan Indonesia dan Papua New Guinea.
Berikut nama personel TNI AD yang ditemukan meninggal dunia di sekitar bangkai helikopter tersebut: Kapten CPN Aris (pilot), Lettu CPN Bambang (pilot), Lettu CPN Ahwar (co pilot), Serka Suriyatna, Serda Dita, Praka Dwi Purnomo dan Pratu Aharul.
Sementara anggota Yonif 725/WRG yaitu Serda Ikrar Setya Nainggolan, Pratu Yanuarius Loe, Pratu Risno, Prada Sujono Kaimuddin dan Prada Tegar Hadi Sentana. Lokasinya pada ketinggian 12.500 feet, di tebing Pegunungan Mandala, Distrik Oksob, Kabupaten Pegunungan Bintang. (CR1)
Komentar