10 Orang Tewas Akibat Muntaber di KKT
KABARTIMURNEWS.COM,AMBON-Sebanyak 10 orang tewas akibat diare atau muntaber di Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) hanya dalam selang waktu dua minggu.
Hal ini disampaikan Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, dr. Adonia Rerung saat dikonfirmasi Kabar Timur via seluler, Rabu (12/2).
Dikatakannya, sesuai data laporan dari Dinkes KKT, warga KKT yang tewas akibat diare atau muntaber ini terjadi antara rentang waktu 25 Januari hingga pekan pertama Februari 2020. "Ada memang (yang meninggal akibat diare), 10 orang,"sebutnya.
Rincian korban ini kata dia, data puskesmas Saumlaki 3 warga asal Desa Lermatang, satu warga Desa Wesawak dan satu warga Desa Bomaki.
Sementara data Puskesmas Lorulun 1 warga Desa Atubul Da dan satu warga Desa Arui Bab. Pusekesmas Seira satu warga Desa Wermatang dan Puskesmas Adodo Molu 2 warga Desa Nurkat.
Dirinya menyayangkan sikap Dinkes KKT yang dinilai tidak profesional dalam bekerja karena persoalan ini tidak segera dilaporkan ke Dinkes Provinsi Maluku. "Tadi saya langsung komplain ke Kadis (Kesehatan KKT), ada kejadian seperti ini tapi tidak segera lapor ke kita (Dinkes Maluku),"ujarnya.
Tidak hanya itu saja, pria yang akrab disapa Doni ini juga mengomplain kinerja Dinkes KKT dalam hal membuat laporan. "Tata cara laporan juga tidak sesuai, tidak disebutkan jumlah penderitanya berapa perdesa, tidak dijelaskan berapa yang sakit hanya disebutkan yang meninggal. padahal tata cara pelaporan sudah diajarkan. Makanya kita minta mereka perbaiki tata cara pelaporannya,"sebutnya.
Karena lanjut dia, melalui tata cara pelaporan yang akurat itu baru bisa diketahui apakah wabah diare atau muntaber di KKT ini termasuk Kejadian Luar Biasa (KLB) atau tidak. "Tapi ini laporan yang kami minta ke mereka dan mereka kirimkan tadi tidak dijelaskan berapa yang sakit dan berapa yang meninggal. Hanya masukkan data yang meninggal saja. Kalau laporannya lengkap, kita baru bisa tentukan apakah ini masuk KLB atau belum. Makanya saya minta mereka untuk tolong perbaiki laporannya,"tandasnya.
Disinggung penyebab hingga wabah ini muncul, Rerung mengaku belum diketahui secara pasti. "Belum ada info (penyebabnya). Kami juga berharap dari Dinkes Tanimbar kasi info jelas, mereka sedang menyiapkan data,"pungkasnya. (RUZ)
Komentar