Pelabuhan Bula Naik Status
KABARTIMURNEWS.COM,BULA- Usulan peningkatan status pelabuhan Bula, ibukota Kabupaten Seram Bagian Timur yang diusulkan pemerintah daerah lewat bupati Abdul Mukti Keliobas saat bertandang ke kantor Kementrian Perhubungan Republik Indonesia di Jakarta beberapa waktu lalu kini mendapat respon positif. Upaya bupati Mukti berbuah manis, Sejak 2019 lalu Kemenhub lewat direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah menaikan status pelabuhan Bula dari status wilayah kerja (wilker) menjadi unit penyelenggara pelabuhan (UPP).
Sebelumnya dalam rapat koordinasi penyediaan dan pembangunan infrastruktur transportasi di Provinsi Maluku yang berlangsung di kantor Kementrian Perhubungan RI yang dihadiri Gubernur Maluku Murad Ismail dan seluruh bupati dan walikota di Provinsi Maluku pada November 2019 lalu, bupati Seram Bagian Timur Abdul Mukti Keliobas mengajukan sejumlah usulan program diprioritaskan perhubungan dikabupaten SBT. Salah satunya terkait dengan pelabuhan Sesar Kota Bula. Usulan program prioritas itu diharapkan dapat diakomodir dalam program Kementerian Perhubungan secara bertahap mulai dari tahun 2020.
“Kita naik status KUPP, jadi kita membawahi 3 pelabuhan, pelabuhan Bula, Kobisadar dan Wahai. Sebelumnya kita dibawah UPP Wahai tapi sekarang terbalik, kita naik status dan Wahai kembali menjadi Wilker. Kita standar dengan UPP Geser, kantor kelas tiga, “kata kepala unit penyelenggara pelabuhan kelas III Bula, Abdul Nakul kepada wartawan diruang kerjanya Rabu (5/2).
Peningkatan status yang diupayakan otomatis akan berdampak pada percepatan pembangunan dan pembenahan area pelabuhan Bula. Hasil dari peningkatan status itu, pada tahun 2020 direktorat jenderal perhubungan laut telah mengalokasikan anggaran miliaran rupiah untuk pembenahan pelabuhan Bula. Salah satunya adalah pembangunan lampu penerangan sebanyak 37 titik diseluruh area pelabuhan.
“Usulan kami tahun 2020 yang telah diakomodir adalah pemasangan lampu sebanyak 37 titik, pembangunan pagar pelabuhan dan pemasangan bender dermaga. Nanti kalau ada kekurangan kita usulkan lagi. Dari tahun ke tahun pasti kita usulkan, yang terpenting kita sudah naik status dulu, “ujar Nakul.
Dikatakan, selain pembenahan area pelabuhan, pihaknya juga akan mengusulkan ke kementrian perhubungan untuk memperpanjang dan memperlebar pelabuhan Bula. Upaya ini dilakukan agar jenis kapal berbobot gross ton (GT) besar bisa bersandar dipelabuhan Sesar Bula. Usulan akan disampaikan pada saat pertemuan dengan Menteri Perhubungan, Budi Karya di Provinsi Bali pada 9 Februari 2020 mendatang.
“Yang lain kita usulkan untuk tahun 2021. Usulannya nanti saat pertemuan dengan menteri Perhubungan di Bali nanti tanggal 9 februari ini. Perencanaan kita terkait dengan dermaga. Perpanjangan dermaga dan penambahan tebal lantai dermaga. Upaya ini kita lakukan agar pelabuhan bisa disinggahi kapal berbadan besar terutama kapal milik Pelni, “jelasnya.
Kata dia, Bula sebagai kota terbesar dipulau Seram bisa dijadikan sebagai pintu masuk arus perdagangan. Tak hanya itu, aktifitas mudik warga luar Maluku dipulau Seram yang selama ini melalui pelabuhan Ambon bisa dialihkan ke pelabuhan Bula. Karena perhitungan rentang kendali antara Kota Ambon dengan kecamatan Seram Utara, Maluku Tengah cukup jauh. Untuk itu upaya memperpanjang dan memperluas pelabuhan Bula dinilai sangat strategis.
“Kita mau mudik ke jawa itu lewat pelabuhan Bula saja, makanya kita upayakan kapal pelni yang besar bisa masuk pelabuhan Bula supaya sudara-sudara kita masyarakat transmigrasi di Seram Utara kalau mau mudik ke Bula saja tidak harus ke Ambon lagi. Kalau perhitungan antara Ambon sama Bula, lebih dekat itu Kota Bula, “ujarnya
Menurut dia, selain pelabuhan Bula, pihaknya juga mengupayakan pembenahan dua pelabuhan lain yakni pelabuhan laut Kobisadar dan Pelabuhan laut Wahai kecamatan Seram Utara Kabupaten Maluku Tengah. Kedua pelabuhan laut tersebut kini berada dibawah wilayah kerja kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) kelas III Bula. “Tidak hanya Bula kita juga usulkan untuk pelabuhan Kobisadar yang ada di kobisonta dan pelabuhan Wahai di Seram Utara. Keduanya kan sekarang ada dibawah kita (Pelabuhan Bula), “katanya. (MG)
Komentar