Hutang Wattimury “Clear” Kader PDIP Bungkam
KABARTIMURNEWS.COM,AMBON-Hutang bermodus barter proyek oleh politikus PDIP yang juga ketua DPRD Maluku, Luki Wattimury kabar telah “clear.” Hutang yang ditaksir senilai Rp 2 miliar itu tidak lagi bermasalah. Kabarnya, Luki telah menyelesaikan secara kekeluargaan termasuk hutang mantan Sekwan DPRD Provinsi, almarhum Roy Manuhuttu.
Informasi yang dihimpun menyebut, Wattimury sudah bertemu kontraktor yang menyerahkan uang ratusan juta kepada Wattimury, dengan harapan mendapat proyek. Namun, para kontraktor belum mendapat jatah proyek sebagaimana dijanjikan Wattimury.”Sudah ‘’clear’.’ Mereka sudah bertemu atur secara kekeluargaan,”kata sumber Kabar Timur, kemarin.
Tak hanya itu, bendahara DPD PDIP Maluku itu, kabarnya sudah selesaikan hutang piutang dengan isteri mantan Sekwan almarhum Roi Manuhuttu.”Wattimury, juga ada hutang sejumlah uang kepada Manuhuttu, ketika masih hidup. Sudah ada kata sepakat antara Wattimury dengan isteri pak Roi,”jelasnya.
Sementara itu, sumber lain tidak yakin kalau Wattimury atur damai dengan kontraktor yang menyerahkan uang dengan harapan mendapat proyek. “Tidak mungkin Wattimury, atur secara kekeluargaan dengan semua kontraktor. Pasti ada kontraktor yang belum diajak berdamai atau atur secara kekeluargaan. Setahu beta begitu,”bebernya.
Sementara itu, ketika Kabar Timur, hendak menemui Wattimury, untuk konfirmasi terkait penyelesaian hutang piutang dengan sejumlah kontraktor, orang pertama di kantor DPRD Maluku itu, tidak berkantor.
“Hari ini (kemarin) bapak tidak berkantor,”kata salah satu staf Wattimury, kemarin. Tak hanya itu, ketika Kabar Timur menghubungi mantan Sekretaris DPD PDIP Maluku, via telepon selulernya tidak aktif atau berada di luar jangkauan.
Entah benar atau tidak, sejumlah kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Maluku mengaku tidak mengetahui persoalan hutang dengan modus barter proyek yang dilakukan oleh Luky. Padahal, hutang ke sejumlah pengusaha itu pernah menguap pada awal Desember 2019 lalu. Sayang, sejumlah kader PDIP yang dikonfirmasi Kabar Timur, Selasa (28/1), memilih bungkam.
Alasannya apa? Belum diketahui jelas. Yang pasti, sejumlah kader PDIP Maluku ini, kompak mengaku tidak tahu persoalan tersebut.
Kader PDIP Maluku, Junaidi Marasabessy misalnya. Dia mengatakan, sampai saat ini, dirinya masih berstatus sebagai anggota PDIP Maluku. Soal adanya hutang dengan barter proyek yang dilakukan wakil rakyat asal partai penguasa terhadap sejumlah pengusaha, dia belum pernah mengetahuinya. “Saudara tuang, beta (saya) masih status anggota PDIP. Kalau soal itu, beta (saya) belum pernah tahu,” ungkap Marasabessy kepada Kabar Timur.
Hal yang sama juga dikatakan anggota DPRD Maluku, Samson Ataparry. Politisi PDIP itu menyatakan tidak mengetahui masalah hutang dengan modus barter proyek. “Masalah itu, beta (saya) seng (tidak) tahu ade,” singkatnya.
Sekretaris DPD PDIP Maluku, Edwin Huwae yang juga mantan Ketua DPD PDIP Maluku, juga demikian. Pertanyaan yang disampaikan wartawan hanya dibalas singkat. “Masalah ini (hutang piutang antara Wattimury dan kontraktor) jangan tanyakan di beta (saya),” kata anggota DPRD Maluku itu. (KTM/MG3)
Komentar