Tabrakan Maut di Kaitetu, Satu Tewas
KABARTIMURNEWS.COM, AMBON- Tabrakan maut antara sesama kendaraan bermotor terjadi di Jalan Kampung Kebun Kelapa, Desa Kaitetu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Minggu sore (1/12) atau tepatnya sekira pukul 17.30 WIT.
Kecelakaan lalu lintas itu melibatkan satu unit sepeda motor Honda Blade berpenumpang tiga orang, dan mobil angkutan umum jurusan Desa Seith, Kecamatan Leihitu.
Kerasnya tabrakan menyebabkan La Nadi Landy (40) boncengan sepeda motor DE 3688 NL tewas seketika. Sementara temannya pengendara motor Ardin Wally dan boncengan lainnya Ali Murdin (47) menderita luka-luka.
"Sepeda motor menabrak bagian depan kanan mobil jurusan Seith di Jalan Umum Kampung Kebun Kelapa, Desa Kaitetu, kemarin sore. Salah satu boncengan langsung meninggal dunia di TKP," kata Sumber kepada Kabar Timur, Senin (2/12).
Peristiwa naas itu berawal ketika sepeda motor yang ditunggangi Ardin Wally, warga Dusun Wakaliti, Desa Hitu, bergerak dari Seith hendak menuju Hitu. Pemuda 28 tahun ini membonceng dua lelaki, warga Hitu. Adalah Ali Murdin, dan korban tewas La Nadi Landy.
Melaju kencang dan sudah dipengaruhi minuman keras alias mabuk, pengendara motor diduga hilang kendali. Ia tak mampu mengendalikan laju sepeda motor berwarna hitam dan merah tersebut.
Tabrakan maut terjadi setelah pengendara motor mendahului satu unit mobil angkutan umum jurusan Hila dengan nomor polisi DE 1230 LU yang berada di depannya.
"Saat melambung, korban diduga tidak memperhatikan jika dari arah berlawanan ada mobil lain," tambah sumber yang meminta identitasnya tidak disebutkan tersebut.
Tak mampu menghindar, motor korban akhirnya menabrak depan kanan mobil, dikemudikan Musa Hatuina (20), warga Seith, yang bergerak dari arah berlawanan.
Kerasnya tabrakan itu membuat bagian depan mobil menjadi peot. Sementara pengendara bersama dua boncengannya terhempas dari atas motor.
"La Nadi langsung meninggal di tempat kejadian sedangkan pengendara motor dan boncengannya Ali dilarikan ke Puskesmas Hila untuk mendapatkan perawatan medis," ujarnya. (CR1)
Komentar