Semburan Gas Beracun Di MBD, Dinas ESDM Surati Dirjen Migas

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Maluku, menyurati Direktorat Jenderal (Dirjen) Migas Kementerian ESDM untuk membantu meneliti terkait sumburan gas beracun di Desa Telabora, Desa Babiyotan dan Desa Iblamumtah, Pulau Masela, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).
Upaya ini dilakukan, dikarenakan Dinas ESDM Maluku keterbatasan tenaga dan peralatan untuk meneliti penyebab terjadinya semburan beracun tersebut.
"Setelah mendapatkan laporan resmi dari Bupati, Benyamin Noach, kita langsung menyurat ke Kementerian ESDM dalam hal ini Dirjen Migas untuk melakukan survei di Pulau Masela, karena kita disini tenaganya dan peralatan untuk mendeteksi gas-gas beracun masih sangat kurang,"ujar Kepala Dinas ESDM, Maluku, Fauzan Chatib saat dikonfirmasi awak media disela-sela Rapat Koordinasi Pertambangan Mineral kepada Pemerintah Daerah dan Pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Swiss Bel Hotel, Ambon, Selasa (22/10).
Hanya saja, diakuinya, pihak Kementerian ESDM belum meresponinya meskioun surat dari Dinas ESDM sudah dikirimkan.
Ditempat yang sama, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Maluku, Roy Corneles Siauta mengungkapkan, dari hasil koordinasi, semburan gas tersebut merupakan fenomena alam yang terjadi setiap tahun, namun untuk tahun ini semburannya agak berbeda.
"Menurut teman-teman kabupaten memang setiap tahun saat musim panas, semburan itu muncul. Jadi menurut mereka itu sebagai fenomenal alam, tetapi muncul tahun ini, menurut mereka agak berbeda, karena warnanya berbeda dengan sebelumya,"ucapnya.
Menindaklanjuti hal tersebut, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup, namun jawaban yang diberikan, teman-teman di Kementerian perlu berkoordinasi dengan pimpinan yang lebih tinggi.
Sebelumnya diberitakan Kabar Timur, Tiga Desa di Pulau Marsela, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), memilih mengungsi menyusul, sumburan lumpur bercampur minyak, Selasa, 8 Oktober 2019, hingga kemarin, yang menyebabkan sejumlah warga pingsan setelah mencium aroma dari sumburan tersebut.
Informasi yang dihimpun Kabar Timur menyebutkan, ketiga desa yang terdampak sumburan yang diduga terdapat gas “beracun” itu adalah: Desa Telabora, Desa Babiyotan dan Desa Iblamumtah.
Akibat adanya sumburan itu, sejumlah warga ketakutan dan memilih mengungsi ke daerah yang aman. Lokasi sumburan yang diduga ada gas “beracun” yang muncul tiba-tiba dari dalam tanah berupa lumpur dan minyak itu, berada tak jauh dari lokasi Blok Migas Masela. “Ini fenomena langkah dan baru pertama terjadi di tiga desa itu,” ungkap Chanti Untailawal salah satu warga MBD, kemarin.
Fenomena aneh ini oleh dirinya sempat diposting pada laman facebooknya. “Material yang sumburan itu, berupa air, lumpur dan minyak tiba-tiba keluar dari dalam tanah ke permukaan,” sebutnya. Menurutnya, warga yang sempat menghirup sumburan itu langsung pingsan dan tak sadarkan diri.
Melihat warga yang menghirup sumburan itu pingsan, warga lainnya panik dan mereka memilih untuk mengungsi ke dataran yang lebih tinggi.
Bahkan, fenomena air laut di Desa Babiyotan tak seperti biasanya pasca munculnya sumburan lumpur bercampur minyak itu.
Warga Marsela lainnya, yang dihubungi Kabar Timur, Rabu, kemarin, membenarkan ada fenomena sumburan lumpur bercampur minyak yang menyebabkan sejumlah warga keracunan dan tak sadarkan diri. "Benar ada semburan dan warga yang keracunan,"kata Piter salah satu warga Marsela.
Dia berharap, ada perhatian serius pemerintah agar bisa mendeteksi penyebab fenomena alam yang terjadi."Ini agar warga tidak takut dan bingung,"harapnya.(RUZ/KTM)
Komentar