Tiga Pencuri Spesialis Lokasi Pengungsian Diringkus

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON- Tiga orang anak dibawah umur, diduga pencuri spesialis lokasi pengungsian korban bencana alam gempabumi di Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, diringkus polisi, Selasa (15/10). Dua lainnya masih buron.

Ketiga pelaku pencurian ini ditangkap aparat Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease di kawasan tempat tinggal mereka, Kecamatan Salahutu, sekira pukul 11.10 WIT. Adalah MJM (17), MJAO (17) dan TL (16). Sedangkan PA dan AT masih terus dalam pengejaran.

Kasubbag Humas Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Ipda Julkisno Kaisupy, mengatakan, dari hasil pemeriksaan ketiga pelaku tersebut, terdapat empat titik lokasi pengungsian yang telah disasar.

Empat lokasi pengungsian yang menjadi korban pencurian yaitu Pesantren Al Anshor, dan tenda pengungsian di pertigaan jalan Desa Liang. Kemudian di tenda pengungsian kandang ayam, dan jembatan 2 Desa Suli.

"Di pesantren mereka mencuri lima unit HP, dan satu Laptop. Barang bukti yang sudah diamankan berupa dua buah HP dan laptop. Di pertigaan jalan Liang, mereka mengambil 1 buah HP. Barangnya belum ditemukan," kata Kaisupy kepada wartawan.

Empat lokasi pencurian itu diakui dua pelaku. Yaitu MJM dan MJAO. "Mereka juga mengaku mencuri di Suli. Kalau di sekitar kawasan Kandang Ayam mereka mencuri dua HP dan uang dua juta rupiah. Barang bukti belum ditemukan," terangnya.

Dua anak di bawah umur ini juga mengaku mencuri ditenda pengungsian milik La Joni di kawasan Jembatan 2. "Barang yang diambil dan belum ditemukan adalah dua buah HP," katanya.

Terpisah, lokasi pengungsian lainnya yang telah berhasil dimasuki yaitu tenda pengungsian yang berada di lorong masjid Jembatan 2 dan tempat pengungsi di SMA Negeri 3 Salahutu.

Dua lokasi pencurian tersebut disasar oleh MJAO. Ia dibantu rekannya yang lain yaitu TL. "Di lorong masjid mereka mencuri 2 HP. Barangnya belum ditemukan. Di SMA 3 mereka juga mengambil empat buah HP. Barangnya juga belum ditemukan," terangnya.

MJM juga pengaku melakukan pencurian di lokasi berbeda. Ia dibantu rekannya yang masih kabur yaitu PA. Lokasi yang telah menjadi target yakni tenda relawan di Desa Liang.

"Barang yang diambil satu buah tas berisi dua HP, uang Rp1.6 juta, dan emas 2,5 gram. Barang buktinya belum ditemukan," ujarnya.

Aksi kejahatan serupa juga dilakukan MJAO bersama temannya AT yang masih buron. Dua lokasi pengungsian yang menjadi korban yaitu di tenda pengungsian di Desa Suli.

"Ada empat HP mereka ambil di dalam tenda pengungsian. Kemudian di samping toko Rita, dalam tenda juga mereka ambil lima HP. Barangnya belum ditemukan," kata mantan Kapolsek Teluk Ambon ini.

Selain itu, pelaku MJAO juga mengaku telah beraksi secara tunggal di tenda pengungsian milik Umar di jembatan 2 Suli. Ia berhasil mencuri sebuah HP.

"Aksi pencurian dilakukan saat bencana gempabumi melanda, dan korban berada di tenda pengungsian. Total barang yang dicuri para pelaku sebanyak 28 buah Hp, 1 buah laptop, uang Rp3.6 juta, dan emas 2,5 gram," ungkapnya.

Dari hasil penyergapan tiga pencuri tersebut, polisi berhasil menemukan barang bukti berupa satu unit laptop, dua HP dan satu TV. "Barang bukti berupa HP sebanyak 26 buah telah dijual. Kasus ini terus dikembangkan," tandasnya. (CR1)

Komentar

Loading...