Raja Waai Belum Berani Perintahkan Warga Turun
KABARTIMURNEWS.COM,AMBON,- Delapan hari sudah, ribuan warga Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) tinggal di camp pengungsian berdataran tinggi.
Mereka belum berani pulang ke rumah masing-masing. Mereka masih takut dan trauma akibat dari adanya gempabumi 26 September 2019 lalu.
Raja Waai, Zeth Bakarbessy mengatakan, sebagai kepala pemerintahan Waai, dirinya (Bakarbessy) belum berani memerintahkan warganya untuk turun dari camp-camp pengungsian yang ada di dataran tinggi.
"Yang jelas saya masih takut. Karena di negeri kami ini, ada rumah yang rusak berat, rusak ringan dan hampir ratusan lainnya yang dindingnya retak. Makanya saya belum berani perintahkan. Apalagi sampai saat ini kan masih ada gempa-gempa susulan meskipun dalam skala kecil," kata Bakarbessy Kepada Kabar Timur di lokasi pengungsian Waai, Kamis (3/10)
Menurutnya, puing-puing bangunan roboh di Waai masih berantakan. Belum ada giat sosial negeri untuk membersihkan sisa-sisa puing bangunan tersebut.
"Nah, saya sebagai Raja yang akan eksen duluan. Saya bersama aparat negeri Waai akan bersihkan puing-puing bangunan yang masih berserakan di sejumlah jalan. Kalau raja sudah turun, baru warga ikut dari belakang," ujarnya
Prinsipnya, selama kepala Pemerintah Negeri Waai belum bergerak, warga di pengungsian juga akan tetap berada di tempat pengungsian.
"Saya tidak bisa perintahkan mereka turun begitu saja. Saya dan aparat negeri kerja bersihkan negeri dulu. Setelah itu baru warga bisa ikut turun ke negeri. Tapi untuk saat ini, saya belum berani," pungkasnya. (MG3)
Komentar