Ini Data Sementara Kerusakan dan Korban Gempa di Ambon dari BPBD Maluku

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON-Gempa berkekuatan 6,8 Skala Ricthter yang menggoncang Kota Ambon Kamis pagi mengakibatkan kerusakan bangunan hingga korban jiwa.
Berdasarkan data sementara dari BPBD Provinsi Maluku, setidaknya dua orang meninggal dunia yakni Narti Rato pegawai rektorat IAIN dan Frans Masi yang tertimpa longsor di kawasan Nania.
Sedangkan berdasarkan data yang diperoleh Kabar Timur, korban jiwa sudsh empat orang akibat gempa termasuk sepasang suami istri warga Desa Tenga-Tenga Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah yang tewas karena tertimpa longsoran batu.
Sementara sejumlah korban luka-luka juga dirawat di sejumlah Rumah Sakit di Kota Ambon belum diketahui secara pasti jumlahnya.
Untuk kerusakan bangunan, sesuai data sementara BPBD Maluku yakni retaknya sambungan Jembatan Merah Putih (JMP), kerusakan pada Gedung Rektorat Universitas Pattimura, kerusakan pada Auditorium Universitas Pattimura, kerusakan pada Gedung Kampus Universitas Pattimura jurusan Kehutanan, 2 unit rumah milik warga desa Toisapu Kecamatan Leitimur Selatan mengalami rusak berat, 1 unit Pasar Apung di Negeri Pelauw Kabupaten Maluku Tengah , retaknya jalan utama menuju dermaga Ferry Desa Liang, kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, kerusakan pada gKampus IAIN, kerusakan pada 1 buah Masjid di Gunung Malintang Kota Ambon, kerusakan pada 1 unit rumah masyarakat di Hative Kecil Kota Ambon, krusakan bagian plafon Gedung BLK, kerusakan pada Gedung Kantor Badan Ketahanan Pangan Provinsi Maluku, kerusakan pada Gedung Gereja Rehoboth , kerusakan pada Gedung Kantor Dinas Sosial Provinsi Maluku dan kerusakan pada bangunan Maluku Citi Mall.
"Operator Pusdalops dan beberapa personil BPBD Provinsi Maluku sementara membantu pemasangan tenda di RSU. Dr. Haulussy Ambon, dikarenakan banyak pasien yg berhamburan keluar ruangan, Tim TRC sementara meninjau beberapa titik lokasi kejadian untuk pengambilan data,"ujar Kepala BPBD Maluku, Farida Salampessy.
Sedangkan untuk info kerusakan lain dari Kabupaten-kabupaten terdekat masih belum bisa diperoleh, karena pasca kejadian siqnal telekomunikasi agak lambat.
Untuk upaya lanjutan, kata Salampessy,
BPBD Provinsi Maluku dan BPBD Kota Ambon telah melakukan sosialisasi guna menenangkan masyarakat. "Setelah data terekap akan kami laporkan perkembangan dilapangan,"tandasnya (RUZ)
Komentar