Speedboat Tenggelam di Malra, Penumpang: Akibat Dihantam Ombak

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON– Tenggelamnya sebuah speedboat di perairan Kabupaten Maluku Tenggara merenggut satu korban jiwa.
Speedboat yang ditumpangi puluhan penumpang tersebut terbalik dan tenggelam setelah diterjang ombak setinggi lebih dari dua meter. Kecelakaan laut itu terjadi, Sabtu (14/9) sekitar pukul 12.25 WIT.
dr. Auldrich Huka, salah seorang penumpang yang selamat menuturkan, saat musibah terjadi speedboat naas itu mengangkut 21 penumpang.
Speedboat mengangkut rombongan AMGPM Cabang Irene dari wilayah Kei Kecil dan Kota Tual bertolak menuju Desa Rerean, Kei Besar untuk melaksanakan bakti sosial berupa pengobatan massal. Total tiga speedboat diberangkatkan mengangkut rombongan tersebut. Speedboat berjalan beriringan. Satu dari tiga speedboat yang mengangkut rombongan AMGPM mengalami musibah. Musibah menghampiri speedboat kedua.
"Saat melintasi selat, angin kencang dan ombak menghantam rombongan speedboat kedua. Air laut masuk dalam speedboat,” kata Huka di RSU Karel Satsuitubun, Langgur, Maluku Tenggara, Sabtu (14/9).
Huka ingat betul detik-detik saat ombak menerjang speedboat atau kapal cepat yang ditumpanginya. Dua kali ombak menerjang. Terjangan pertama membuat kapal oleng dan air masuk di bagian depan. Semua penumpang panik. Mereka menjerit. Mereka mundur ke bagian belakang speedboat. Belum hilang rasa panik, gelombang tinggi kembali menerjang hingga membuat mesin kapal mati. Armada transportasi itu dipenuhi air laut. "Dihantam ombak kedua, speedboat tidak bisa berjalan lagi,” ujarnya.
Perlahan air laut memenuhi badan kapal. “Air masuk setinggi dada penumpang,” kata Huka.
Penumpang kembali menjerit dan menangis. Penumpang semakin panik. Mereka berenang keluar dari kapal melalui pintu dan jendela, berusaha naik ke atas kapal yang perlahan dipenuhi air itu. Penumpang saling bantu untuk naik ke atas kapal.
“Beta seng dapa lia lai (saya tidak dapat lihat lai) karena air semakin tinggi dalam kapal. Beta cari pintu berenang ke atas kapal,"jelasnya.
Untuk menyelamatkan diri, beberapa penumpang berenang menggunakan jerigen yang ditemukan di speedboat. Diterjang ombak speedboat terbalik.
Perjuangan Huka untuk selamat begitu berat. Huka yang hampir tiba diatas kapal kembali dihantam ombak. "Beta coba berenang naik ke atas kapaal tapi terdorong lagi dihantam ombak. Beta teriak minta tolong penumpang lain yang sudah berada diatas badan kapal yang sudah terbalik,” kisah Huka.
Menyelamatkan diri, penumpang berpegangan di badan speedboat yang terbalik. Beruntung sebelum speedboat tenggelam, speedboat ketiga yang juga mengangkut rombongan AMGPM tiba di lokasi kejadian. Mereka menolong sebagian penumpang speedboat yang terbalik. "Karena muatan penumpang sudah penuh, sebagian penumpang terapung di bodi (speedboat yang terbalik). Jadi kami hanya bisa pegangan sambil terombang ambing di laut sekitar 20 menit," tutur Huka.
Sampai akhirnya sebuah kapal ketinting (kapal tradisional) menolong mereka. "Yang perempuan dan yang tidak bisa berenang ikut sama-sama katong (kita) di ketinting. Setelah itu barulah tim penyelamat kedua datang menyelamatkan penumpang lainnya yang masih terombang ambing," tandasnya. Penumpang speedboat naas itu kini dirawat RSU Karel Satsuitubun, Langgur.
Sebelumnya Kepala Basarnas Ambon, Muslimin menjelaskan, speedboat yang mengangkut puluhan penumpang ini berangkat dari Desa Mastur, Kecamatan Kei Kecil hendak menuju Desa Relean Kecamatan Kei Besar. Speedboat terbalik di perairan Desa Werka, Kecamatan Kei Besar. "Kami terima info sekitar pukul 13.00 WIT. Kecelakaan pelayaran terjadi di Desa Werka dengan titik koordinat 5°54.987’S-132°50.625’E," kata Muslimin. (RUZ/CR1)

Komentar

Loading...