Empat Kecamatan Gelar Bursa Inovasi Desa

Ilustrasi

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Negeri (PMN) dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) menggelar Bursa Inovasi Desa (BID) cluster Amsterdam tahun 2019.

Cluster yang tergabung dari empat kecamatan, yakni Leihitu, Salahutu, Leihutu Barat dan Pulau Haruku itu, diberi nama cluster Amsterdam karena pelaksanaannya digelar di lokasi Benteng Amsterdam Hila, Sabtu (7/9).

BID dengan tema: “Rakyat datang, komit, tiru dan maju” itu dibuka Kepala Dinas PMD dan P3A Kabupaten Malteng, Ahmad Namakule. Kegiatan juga dihadiri Ketua DPRD Malteng Ibrahim Ruhunussa, Dinas PID Maluku, kepala camat empat kecamatan, raja-raja serta perwakilan saniri masing-masing negeri.

Bupati Malteng Abua Tuasikal dalam sambutan tertulis dibacakan Ahmad Namakule menyatakan, BID penting untuk dilakukan. Sebab, momentum ini dapat menjadi media untuk menjembatani kebutuhan pemerintah negeri akan pilihan dan solusi bagi penyelesaian masalah serta inisiatif dan alternatif kegiatan pembangunan desa dalam rangka penggunaan dana desa yang semakin efektif, transparan dan inovatif.

Program inovasi desa merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mewujudkan nawacita desa dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional. Program BID dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas desa sesuai dengan UU Nomor 06 Tahun 2014 tentang Desa, yang bertujuan antara lain untuk mendongkrat dan membangkitkan semangat dalam melakukan hal-hal yang terkait dengan pelaksanaan pembangunan desa.

Di sisi lain, BID juga untuk menumbuhkan kreativitas sekaligus menggali potensi SDM, SDA yang optimisme serta diperlukan agar semangat ini tetap membara dari waktu ke waktu guna mewujudkan sebuah inovasi desa yang transparan.

“Saya sungguh yakin bahwa BID merupakan media belajar bagi seluruh komponen masyarakat dan jajaran pemerintah negeri guna untuk memperoleh informasi yang komprehensif, yang dapat mendukung seluruh kegiatan perencanaan pembangunan di masing-masing negeri sehingga dapat membantu setiap pemerintah negeri dalam rangka meningkatkan kualitas perencanaan dan pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat yang didanai ADD, DD dan PAD,” ujar Tuasikal.

Dia berharap, ke depan masing-masing negeri minimal dapat memiliki dua atau tiga program inovasi sehingga nantinya Pemkab Malteng akan menjadikan daerah yang inovatif sebagai prasyarat mewujudkan Malteng sebagai ibukota Indonesia Timur. (MG3)

Komentar

Loading...