2 Mayat ABK Mina Sejati Ditemukan

istIlustrasi

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON- Pencarian terhadap 23 ABK KM Mina Sejati yang hilang misterius di perairan laut Aru Selatan, Kabupaten Kepulauan Aru, membuahkan hasil. 2 mayat ABK ditemukan aparat gabungan Polres Kepulauan Aru dan Polda Maluku. Adalah Darmoko dan Musafi.

Kepala Polres Kepulauan Aru AKBP Adolf Bormasa, mengatakan, 2 orang laki-laki yang ditemukan terapung di sekitar perairan laut Aru merupakan ABK Mina Sejati. Kepastian tersebut diketahui berdasarkan pengakuan dari 11 ABK selamat.

“Menurut 11 ABK yang selamat, mengaku jika benar kedua orang yang ditemukan kemarin (Senin, 26/8) itu teman mereka. Namanya Darmoko dan Musafi,” kata Bormasa yang dihubungi Kabar Timur, Selasa (27/8).

Setelah ditemukan, kata Bormasa, kedua jenazah ini langsung dievakuasi menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cendrawasih, Dobo, Ibukota Kabupaten Kepulauan Aru, untuk menjalani pemeriksan medis.

Menurut Bormasa, pihaknya akan menyerahkan dua jenazah tersebut kepada pemilik kapal Mina Sejati setelah dilakukan Visum Et Repertum (VER) oleh tim medis RSUD Cendrawasih.

“Setelah dilakukan VER, baru kami serahkan mereka kepada pemilik kapal untuk memulangkan dua korban ini kepada pihak keluarga,” terangnya.

Sebelumnya diberitakan, Kepolisian Daerah Maluku mengerahkan tim pencari ke Kabupaten Kepulauan Aru. Puluhan personel dikirim untuk melakukan pencarian terhadap 23 Anak Buah Kapal (ABK) KM Mina Sejati yang diduga hilang di perairan laut Aru Selatan. 

Mereka hilang secara misterius, pasca perkelahian antar sesama mereka di atas kapal yang kala itu memancing cumi-cumi di laut Aru Selatan, Jumat (16/8) lalu.

“Kami kemarin telah mengirim personil yang terdiri dari Polairud dan Brimob. Tim ini ditugaskan untuk mencari 23 ABK KM Mina Sejati yang hilang,” kata Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol Mohamad Roem Ohoirat kepada Kabar Timur, Senin (26/8). 

Untuk diketahui, fakta baru tragedi KM Mina Sejati di perairan laut Aru Selatan, Kabupaten Kepulauan Aru, terungkap. Insiden berdarah menyebabkan 23 ABK hingga kini menghilang misterius dan dua  ditemukan meninggal, ini berawal dari pancing cumi-cumi.

Kesalahpahaman yang berujung petaka tersebut bermula dari Ferry Dwi Lesmana, salah satu pelaku dengan seorang ABK lain yang hingga kini belum ditemukan. Tali senar yang merupakan alat pancing keduanya saling terikat hingga terjadinya perkelahian pada Jumat malam (16/8).

Kepala Polres Kepulauan Aru, AKBP Adolf Bormasa menjelaskan, saat menerima 11 ABK selamat dan 2 tewas dari Danlanal Aru, Kamis (22/8), pihaknya kemudian mendalami kasus pembunuhan tersebut.

Berdasarkan pemeriksaan terhadap belasan ABK selamat, tambah dia, terungkap jika persoalan awal dimulai dari pancing cumi-cumi. Ferry dan seorang ABK lain yang tidak disebutkan namanya, ini kala itu duduk berdampingan sambil memancing cumi.

Saat memancing, tali senar mereka terikat. Adu mulut hingga adu jotos tak bisa dihindari. Keduanya berkelahi hingga dilerai para ABK lain. Atas kejadian itu, dua ABK tersebut lalu dimarahin oleh Wakil Kapten KM Mina Sejati.

“Salah satu ABK atas nama Fery ini, yang diduga sebagai seorang tersangka tidak terima, karena seakan akan dia dimarahi oleh wakil kapten. Lalu permasalahan dari malam itu menjadi besar. Jadi motifnya itu salah paham saja,” katanya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kabar Timur, 23 orang korban yang hilang adalah Zae Fajri, Tegar, Trio, Ahmad Zainudin, Rowi, Fani, Agus, Hamim, Sudarsono, Musha, Riri, Kiki, Wiratno, Kiyansantang, Mustolik, Carman, Ulin Nuha, Mifaudin, Mudofir dan Darmoko. Termasuk tiga pelaku diduga Nurul Huda (Masinis), Ferry Dwi Lesmana, dan Qersim Ibnu Malik. (CR1)

Komentar

Loading...