KABARTIMURNEWS.COM, AMBON-Bank Maluku tak henti-hentinya dibuat keropos dari dalam, pantas saja lima tahun tak pernah berbagi deviden atau keutungan ke daerah, karena digerogoti oleh oknum-oknum pegawainya.
Informasinya, Bank Maluku Cabang Banda Neira, Kabupaten Maluku Tengah, kebobolan Rp 1 miliar namun oknum pengurus bank disinyalir menolak melapor ke aparat penegak hukum.
Bobolnya kas bank cabang tersebut, terjadi tidak sekaligus. Oknum teller berinisial YT sesuai temuan Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) PT Bank Maluku-Malut, diduga membobol kas bank tempatnya bekerja dan sudah berlangsung lama. “Kalau ada butuh, dia angkat Rp 100 juta, lalu Rp 200 juta. Tidak sekaligus, pelan-pelan,” terang sumber Kabar Timur, Jumat, kemarin.
Namun anehnya, setelah dilaporkan oleh SKAI, oknum pengurus PT Bank Maluku-Malut tidak bergeming. “Malah, pengurusnya bilang tidak usah lapor ke polisi, nanti diselesaikan secara internal saja, bisa dicicil,” terang sumber.
Modus “fraud” atau kejahatan perbankan yang diduga dilakukan pegawai berinisial YT itu, karena yang bersangkutan entah bagaimana caranya, mengantongi password aplikasi core-banking Bank Maluku cabang Banda Naira. Password tersebut seharusnya hanya diketahui pimpinan cabang bank itu.
Menyikapi adanya dugaan kasus fraud tersebut, Ketua Parlement Watch Maluku Daud Rumaratu mendesak DPRD Maluku segera menggelar hearing dengan jajaran pengurus PT Bank Maluku-Malut. Menurut Daud, kejahatan perbankan di tubuh bank milik daerah ini sudah terlalu massiv.
“Bahkan kita menilai sudah sampai di status TSM, terstruktur, sistemik dan massiv. Karena terlalu sering terjadi, kami punya data-datanya,” kata Daud.