Misteri Hilangnya 23 ABK Mina Sejati
KABARTIMURNEWS.COM, AMBON- Hingga kini nasib 23 Anak Buah Kapal (ABK) KM Mina Sejati belum diketahui. Apakah mereka tewas dibunuh atau bunuh diri, tak ada yang melihat. Pastinya, saat personil KRI Teluk Lada-521 menggeledah kapal, tidak terdapat satu pun ABK yang tertinggal. Kasus ini sudah ditangani Polres Kepulauan Aru.
Penyidik Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Kepulauan Aru, telah menyerahkan 11 ABK KM Mina Sejati yang selamat, termasuk dua orang jenasah kepada Polres Kepulauan Aru, Kamis (22/8).
Penyerahan dilakukan setelah KM Gemilang Samudra yang mengevakuasi 5 ABK sisa, dua diantaranya korban tewas, tiba di Pelabuhan Yos Sudarso, Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, kemarin.
“Tadi (kemarin) sudah kita serahkan 11 ABK selamat, termasuk dua orang jenazah kepada Polres Kepulauan Aru,” ungkap Danlanal Aru Letkol Laut (P) Sahatro Silaban M.Tr.Hanla kepada Kabar Timur, Kamis (22/8).
Silaban mengaku, hingga kini pihaknya belum mengetahui pasti motif atau penyebab terjadinya pertikaian sesama ABK tersebut. Sebab, tidak ada satupun ABK yang selamat mengetahuinya. Mereka hanya tahu terjadi perkelahian, penganiayaan dan pembunuhan saat terbangun di pagi hari.
“Menurut keterangan ABK yang selamat, kejadiannya kan pagi. Begitu ada yang membunyikan bell (alarm), bell itu kan tanda dia bangun untuk kerja, baru mereka sadar (kalau ada pembunuhan),” katanya.
Jumlah ABK KM Mina Sejati berdasarkan pengakuan nahkoda sebanyak 36 orang. Termasuk 3 orang pelaku (Nurul Huda, Ferry Dwi Lesmana, dan Qersim Ibnu Malik). 3 pelaku pembunuhan itu diketahui berdasarkan pengakuan ABK, yang terbangun dan melihat kejadian tersebut.
“Menurut keterangan nahkoda jumlah ABK itu 36. Yang dievakuasi sampai saat ini 13. 11 selamat, 2 meninggal. Itu sudah fiks. Untuk lainnya (23 ABK yang hilang) kita tidak tahu, karena saat melaksanakan penggeledahan di kapal itu kosong,” terangnya.
Setelah tidak terlihat 23 ABK yang hingga kini masih misterius, tambah Silaban, pihaknya kemudian berasumsi jika sebanyak 20 ABK diduga dibunuh. Sementara 3 pelaku diduga bunuh diri.
“Kemungkinan besar yang 20 orang itu diduga dibunuh. Nah apakah pelakunya juga bunuh diri atau seperti apa kita tidak tahu, karena tidak ada yang melihat,” jelasnya.
Namun dia mengakui, berdasarkan penuturan saksi yang selamat, mereka mengetahui 3 pelaku itu sebagai pembunuh.
“Yang selamat ini melihat itu ada pembunuhan, cuman ada berapa orang yang dibunuh itu kita tidak tahu. Karena mereka baru bangun pagi jadi mereka kaget,” jelasnya.
Fakta yang ditemukan saat ini sebanyak 13 orang. Belasan ABK ini menyelamatkan diri dengan cara terjun ke dalam laut saat melihat sedang terjadi perkelahian, penganiayaan dan pembunuhan. 11 ditemukan selamat, dan 2 lainnya meninggal dunia.
“Saksi-saksi mengatakan mereka juga tidak tahu (motifnya). Jadi saat mereka bangun mereka melihat teman-temannya sudah dibunuh. Mungkin nanti pendalamannya dari Polres, karena pelakunya kan kita tidak temukan. Karena yang pembunuh ini ada luka-luka juga, karena kan ada yang melawan,” tandasnya.
Untuk diketahui, perkelahian hingga pembunuhan terjadi pada Jumat (16/8). Kasus ini gempar setelah sebelumnya yang dikabarkan adalah aksi pembajakan kapal. KRI Teluk Lada turun tangan. KM Mina Sejati digeledah, namun tidak ditemukan adanya ABK, baik yang masih hidup maupun sudah meninggal.
KM Mina Sejati kemudian tenggelam dengan hanya menyisahkan anjungan kapal yang terlihat. 8 ABK selamat masing-masing Wisen Harmoko ( Nahkoda), Wawan Siswanto, Angger Bahari, Sopari, Rachmat Age, M. Ridwan, Slamet dan Karmudi. Mereka dievakuasi KRI Teluk Lada dari KM Gemilang Samudra.
KRI tiba bersama ABK selamat di Pelabuhan Yos Sudarso, Dobo pada Selasa (20/8). Dan kemarin, KM Gemilang Samudra tiba bersama 5 ABK lainnya. 3 selamat yaitu Kiswanto, Mahendra, dan Hendra. Sementara 2 jenazah yaitu Waridin dan Masrohin. (CR1)
Komentar