Panitia Belang Curang, Warga Banda Protes

Foto: IST

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Lomba belang meriahkan Festival Teluk Ambon, berakhir ricuh. Juri lomba belang dinilai curang. Meski kalah bertanding, belang dari Porto, kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah ini dinyatakan sebagai pemenang.

Keputusan kontroversial juri membuat marah pendukung belang asal Banda dari Desa Tanah Rata (Pestar). Warga Banda mengamuk saat pengumuman pemenang lomba belang di Lantamal IX Ambon, Selasa (20/8).

Pestar dinyatakan sebagai pemenang kedua disusul belang Haria diposisi ketiga. Sementara belang Banda 2 Boiyauw posisi empat, disusul Ihamahu posisi lima dan Rumah Tiga posisi enam.

Lomba belang yang digelar Dinas Parawisata Maluku memeriahkan HUT Provinsi Maluku ke-74, start dari perairan Amahusu dan finish di Lantamal Ambon. Lomba belang diikuti enam peserta dari Kota Ambon dan Kabupaten Malteng.

Tidak terima dengan keputusan juri, sejumlah warga Banda melayangkan protes dan mengamuk. 

Menurut warga, panitia melakukan kecurangan penilaian karena memenangkan belang Porto. Sementara menurut warga dan sebagian besar penonton, belang Banda asal Desa Tanah Rata-lah yang memenangkan lomba.

Menolak kecurangan, pendukung belang asal Tanah Rata yang merupakan warga Banda meminta panitia dan juri menunjukan bukti hasil pengamatan drone yang digunakan dalam lomba yang bisa menguatkan keputusan memenangkan belang Porto. 

Panitia berdalih jika drone yang dipakai untuk merekam lomba rusak. Walaupun diprotes panitia tetap keukeuh mempertahankan keputusannya memanangkan belang asal Porto.

Akibatya, adu mulut pun tidak dapat dihindari antara panitia dengan warga Banda. Panitia lomba belang terpaksa kabur menghindari omelan mama-mama dari Banda yang sudah terlihat geram terhadap keputusan juri. 

Melihat situasi yang memanas, sejumlah aparat kepolisian dibantu TNI AL melerai warga yang melakukan protes. Raja Negeri Tanah Rata, Fitrah menyatakan sangat kecewa terhadap panitia penyelenggara.

Menurutnya, keputusan juri lomba belang menunjukkan panitia tidak siap dalam memberikan penilaian di titik finish. “Kita sangat kecewa, karena panitia tidak bisa  membuktikan apa-apa dan hasil rekamannya tidak jelas. Padahal kalau mau dilihat, belang Banda masuk (finish) duluan,” protes dia. 

Fitrah mengancam, jika ke depan panitia tidak memperbaiki kesiapan, Banda tidak akan berpartisipasi lagi dalam lomba belang Festival Teluk Ambon. “Kalau tindakan panitia seperti ini, terakhir kali Banda ramaikan Pesta Teluk Ambon. Bisa kalian bayangkan, perjuangan begitu berat kami datang ke Ambon meriahkan Pesta Teluk, tapi ternyata panitia tidak siap,” kecamnya.

Setelah diprotes juri akhirnya memutuskan belang Pestar (Banda) dan Porto sebagai juara pertama bersama. Juara I lomba belang mendapatkan hadiah berupa piala dan uang tunai sebesar Rp45 juta. Tim belang Haria meraih juara II dan peroleh piala serta uang sebesar Rp35 juta, Juara III belang Banda 2 (Boiyauw) mendapatkan piala dan uang sebesar Rp30 juta. Sementara belang Ihamahu juara harapan I peroleh piala dan uang Rp25 juta, juara harapan II diraih belang Rumah Tiga, peroleh piala dan uang Rp20 juta. (RUZ)

Komentar

Loading...