Target Maluku Terang 2021 Jangan Sebatas Wacana
KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk konsisten dengan rencana menjadikan Maluku terang di tahun 2021.
“Pemprov Maluku targetkan di tahun 2021 mendatang, seluruh desa yang tersebar di 11 kabupaten/kota sudah teraliri listrik. Di sini saya ingatkan, semoga rencana ini bisa sesuai target. Saya tidak mau ini hanya sebatas wacana,” kata Anggota DPRD Provinsi Maluku, Temmy Oersepuny di Ambon, Rabu (7/8).
Menurutnya, wacana desa-desa akan teraliri listrik sudah sering disampaikan Pemerintah Pusat melalui BUMN maupun Pemda ke masyarakat. Tapi, setelah menunggu bertahun-tahun, realisasi dari rencana itu tak kunjung ada. Yang ada hanyalah pembangunan infrastruktur, sementara aliran listriknya belum.
“Contoh seperti yang dialami masyarakat di beberapa kecamatan di Kabupaten Kepulauan Aru, sampai saat ini masalah kelistrikan belum tertangani dengan baik. Kalau itu dibangun, hanya infrastrukturnya. Tidak tahu sampai kapan listrik masuk ke desa. Makanya saya tekankan semoga Pemprov tidak hanya mewacanakan,” tegas dia.
Legislator Dapil Aru itu mengungkapkan, persoalan kelistrikan di beberapa kecamatan di Aru sudah dialami masyarakat setempat sejak Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya atau 74 tahun lalu.
Menurutnya, jika ada rumah yang terang cahaya lampu, itu berarti warga dengan penghasilan di atas rata-rata sehingga mampu membeli mesin genset. Sementara warga dengan tingkat ekonomi rendah, hanya memfungsikan pelita atau obor sebagai alat penerang di rumah.
“Saya kalau turun ke sana, jujur saya sangat prihatin. Apalagi lihat mereka yang menggunakan pelita sebagai alat penerang rumah. Saya takutkan, tanpa sengaja ada pelita yang jatuh bisa membakar rumah mereka. Itu yang saya takutkan,” tuturnya.
Bagi dia, jika memang itu target Pemprov Maluku, Pemprov harus lebih fokus ke Kepulauan Aru. Karena wilayah-wilayah di Aru yang belum meninkmati listrik adalah wilayah terluar, terdepan dan tertinggal (3T).
“Pemerintah Pusat kan konsen ke wilayah 3T. Jadi saya harap rencana pemerintah itu bisa terealisasi dan Aru menjadi wilayah fokus utama,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitalan, dari 1.198 desa di Maluku, masih tersisa kurang lebih 282 desa yang sampai saat ini belum menikmati listrik.
Jumlah 282 desa tersebut tersebar hampir merata di seluruh 11 kabupaten/kota, terutama di daerah 3T, yakni di kabupaten Kepulauan Aru.
Menanggapi kondisi itu, Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Maluku, Fauzan Chatib mengungkapkan, masalah kelistrikan menjadi salah satu prioritas Pemerintah Provinsi Maluku. Mengingat, sampai saat ini tingkat elektrifikasi baru berkisar 85 persen.
Untuk itu ke depan, Dinas ESDM Maluku akan berkoordinasi dengan Kementerian ESDM agar bagaimana seluruh desa di Maluku bisa dialiri listrik. Baik bersumber dari PLN atau tenaga surya, tenaga angin sesuai potensi yang ada di Maluku.
“Kemarin saya baru terima jabatan sehingga saya perlu mempelajari langkah-langkah apa yang sudah dilaksanakan oleh pejabat yang lama terkait komunikasinya di tingkat pusat. Setelah itu saya bisa ambil langkah selanjutnya untuk koordinasi lanjutan,” ujar Chatib.
Dia optimis, target tahun 2021 seluruh desa di Maluku terlistriki bisa tercapai. “Kita sudah canangkan sampai 2021 Maluku bisa terang. Insya Allah tahun 2020 kalau bisa seluruh desa di Maluku sudah bisa terang,” kata Chatib. (MG3)
Komentar