Orno Menguat Pimpin “Banteng” Maluku
KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - DPP PDI Perjuangan telah mengantongi sejumlah nama calon ketua DPD PDIP Maluku, hasil Konferensi Daerah (Konferda) yang digelar di Kota Ambon, Senin (1/7) lalu.
Menariknya, nama Barnabas Orno yang tidak diusulkan, digadang-gadang sebagai calon ketua DPD PDIP Maluku. Meski nama Orno tidak masuk dalam usulan DPD PDIP Maluku, tapi kewenangan untuk memutuskan siapa yang layak memimpin “Banteng” Maluku berada di tangan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri. Itu menjadi pertimbangan Orno yang kini menjabat Wakil Gubernur Maluku ini menjadi kandidat kuat menggantikan Edwin Huwae sebagai ketua DPD PDIP Maluku periode 2019-2024.
Konferda PDIP Maluku, Senin lalu belum membuahkan hasil, setelah usulan nama calon ketua DPD PDIP Maluku oleh Ketua DPC PDIP terpilih se-kabupaten/kota di Maluku masih digodok DPP PDIP. Konferda selanjutnya akan kembali digelar 27 Juli 2019.
“Sudah ada bocoran kalau yang akan pimpin PDIP Maluku adalah Wakil Gubernur Maluku, Pak Barnabas Orno. Tapi kita tunggu penetapannya nanti saja,” kata salah satu pengurus DPD PDIP Maluku kepada Kabar Timur di Ambon, kemarin.
Dia mengatakan, pada Konferda 2 Juli lalu, Ketua DPP PDIP Anderas Hugo Pariera sebenarnya sudah membawa lampiran “surat sakti” dariMegawati. Surat itu berisikan nama Ketua PDIP Maluku periode 2019-2024.
“Kan agendanya hanya sehari langsung selesai. Tapi diundur, Konferda selanjutnya paling lambat 27 Juli. Nama awal yang ada pada surat sakti itu mungkin saja diminta untuk diganti dan yang paling menguat mengganti nama awal itu adalah Pak Orno,” sebut sumber.
Siapa nama awal yang ditunjuk Megawati dalam suratnya tersebut, sumber ogah menyebutkan. “Ada hal rahasia di internal partai sehingga nama awal pada surat itu diganti,” beber sumber yang menolak namanya ditulis.
Sebelumnya, siapa Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Provinsi Maluku periode 2019-2024, masih dirahasiakan.
Meski konferda dan konfercab PDIP Maluku telah selesai digelar sehari, Senin (1/7), tapi belum diketahui siapa yang akan memimpin “Banteng” Maluku.
“Malam ini kami bentuk struktural kepengurusan PAC PDIP kabupaten/kota se-Maluku saja. Sementara untuk stuktural DPD PDIP Provinsi Maluku, kita akan umumkan pada konferda berikutnya, paling lambat 27 Juli mendatang. Tapi, bisa lebih cepat dari itu,” kata Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pariera di Ambon usai acara konferda dan konfercab PDIP di Gedung Siwalima Karang Panjang Ambon, Selasa (2/7) dini hari.
Belum terbentuknya struktur DPD PDIP Maluku karena masih dikonsultasikan dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri. Sebab, setelah dikukuhkan ketua, sekretaris dan bendahara DPC PDIP 11 kabupaten/kota di Maluku, masing-masing DPC merekomendasikan lima nama untuk diusulkan menjadi struktur kepengurusan DPD PDIP Maluku.
“Kami harus konsultasikan lagi dengan Ibu Megawati mengenai hal ini. Lima nama yang dinominasikan masing-masing DPC, nanti diputuskan di DPP dan diumumkan pada konferda berikutnya,” jelas Andreas.
Dari lima nama itu, jika dihitung keseluruhan berarti sebanyak 55 nama yang diusulkan. Dari 55 nama diseleksi untuk mendapatkan 23 nama sesuai jumlah struktural DPD PDIP Maluku yang diisi 23 orang.
“Inilah yang menjadi pertimbangan DPP PDIP untuk kemudian dilakukan konferda selanjutnya menetapkan struktural DPD PDIP Maluku,” ujarnya.
Calon Ketua DPD PDID Maluku yang diusulkan menurutnya, bukan hanya dari internal partai, tetapi juga dari eksternal partai, unsur pemuda, unsur perempuan, birokrat, kelompok milineal maupun perwakilan dari tiap wilayah di Maluku.
Sementara itu, Sekretaris DPD PDIP Maluku, Lucky Wattimury mengatakan, konfercab dibagi dua tahapan. Pertama, untuk struktural kepengurusan DPC PDIP Kota Tual, Kabupaten Maluku Tenggara, Kepulauan Aru, Maluku Barat Daya dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Sementara enam kabupaten/kota lainnya dibentuk secara stimulan dengan konferda, yakni kabupaten Maluku Tengah, Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur, Buru, Buru Selatan dan Kota Ambon.
“Struktural DPC PDIP kabupaten/kota se-Maluku sudah terbentuk. Setelah konferda selesai baru diketahui siapa yang menjadi ketua, sekretaris dan bendahara kepengurusan DPD PDIP Provinsi Maluku periode 2019-2024,” jelasnya.
Wattimury mengaku, nama ketua DPD PDIP Maluku, sudah ada dikantongi DPP PDIP. DPP sudah melakukan evaluasi masing-masing calon yang diusulkan hanya menyisahkan tiga calon. “Kami belum tahu siapa-siapa saja yang masuk tiga besar karena memang sangat tertutup. Kami di DPD PDIP Maluku pun belum mengetahuinya,” kata Anggota DPRD Maluku itu.
Usulan nama yang direkomendasikan DPD PDIP Maluku ke DPP PDIP diantaranya, Edwin Adrian Huwae, Evert Karmite, Mercy Barends, Benhur Watubun, Tagop Soulisa dan Lucky Wattimury.
“Hanya tujuh nama yang diusulkan ke DPP PDIP. Tapi siapa yang ditunjuk Ketua Umum Megawati, dialah yang jadi (ketua DPD PDIP Maluku). Meskipun nama yang ditunjuk tidak masuk dalam daftar usulan DPD PDIP. Kewenangan berada di DPP, tunjuk siapa saja itu hak DPP,” kata Wattimury.
Kendati digadang-gadang masuk dalam bursa calon, Wattimury tidak dapat memastikan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku, Murad Ismail-Barnabas Orno, terpilih sebagai ketua DPD PDIP Maluku. ”Jangan berandai-andai sesuatu yang tidak perlu dipercakapkan,” tegas dia.
Artinya, Murad dan Barnabas adalah pimpinan daerah ini yang masih harus membangun Maluku lima tahun mendatang. “Jangan membicarakan Pak Murad dengan PDIP. Karena beliau sendiri pernah mengeluarkan statment hanya ingin menjadi bapak bagi semua partai politik di Maluku. “Mari kita ikuti saja prosesnya karena sebagai Gubernur, Pak Murad masih banyak tugas yang harus dikerjakan untuk memajukan Maluku,” pungkasnya.
KETUA DPC
Konferda dan Konfercab PDIP Maluku telah menetapkan ketua DPD PDIP di 11 kabupaten/kota di Maluku.
Ketua DPC PDIP Kabupaten Buru dipimpin Arifin Latbual dengan Sekretaris La Husni Buton dan Bendahara Estefanus Wamese. Kabupaten Malteng dipimpin Zeth Latukarlutu, Sekretaris Salim Awan dan bendahara June C Tala.
Kota Ambon diketuai Gerald Mailoa, Sekretaris Wenly Thenu dan bendahara Ira Nikijuluw. Kabupaten SBB dipimpin Zeth Maryate, Sekretaris Ferry Kasale dan Bendahara La Nyong. Kabupaten SBT dipimpin Arobi Kelian, Sekretaris Abdul Azis Yanlua dan Bendahara Abdul Azis Kelindaan
Kabupaten Bursel, dinakhodai Ahmad Umasangadji, Sekretaris Anselani Saleky dan Bendahara Jhon Hukunala. Kabupaten Kepulauan Tanimbar dipimpin Andre Taborat, Sekretaris Jidon Kelmanutu dan Bendahara Frangky Limbers. Kabupaten MBD, Ketua Chau Petrusz, Sekretaris Piet Lakburlawal dan Bendahara Remon Amtu.
Kabupaten Kepulauan Aru diketuai Feny Loy, Sekretaris Scifo Karelau dan Bendahara Anton. Kota Tual dipimpin Hamzah Ohoiwer, Sekretaris Aleksander Betaubun dan Bendahara Fitrian Notanubun serta Kabupaten Malra dipimpin Stefanus Layanan, Sekretaris Levinus Warbal dan Bendahara Muhammad Rengur. (MG3)
Komentar