Pelajar Migas Asal Maluku Ikut Seleksi ke Australia
KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Sedikitnya terdapat enam dari sekitar 20-an anak asal Maluku yang mengikuti pendidikan khusus migas di Cepu mendapat peluang untuk diseleksi melanjutkan studi mereka ke Australia.
"Ada enam orang anak didik di Cepu yang masuk kategori skil terbaik yang akan dikirim ke Australia untuk mengikuti pendidikan lanjutan," kata Kadis ESDM Maluku, Martha Nanlohy di Ambon, Rabu.
Jadi di Blok Cepu itu ada anak-anak Maluku yang berasal dari Kabupaten Maluku Barat Daya, Kabupaten Kepulauan Aru, serta Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) sekitar 20 anak dan yang paling menonjol prestasinya enam orang.
Mereka ini mendapatkan kesempatan mengikuti seleksi untuk melanjutkan pendidikan khusus ke Australia dan diharapkan semuanya bisa lolos sehingga nantinya kalau selesai studi dan bekerja di Blok Masela bisa masuk level supervisor.
Menurut dia, kalau Menteri ESDM sudah menandatangani POD Blok Masela yang sementara dievaluasi saat ini maka pemda bisa melakukan hal-hal lain, dan sekarang Inpex juga sementara merubah dokumen Amdal terkait perubahan dari laut ke darat.
"Selain itu, Bupati KKT juga telah menyiapkan lahan seluas 600 hektare untuk pembangunan LNG yang lokasinya berada di Pulau Yamdena," ujarnya.
Pemkab setempat juga sementara menyiapkan perubahan tata ruang dan sudah berkonsultasi dengan Kementerian ESDM lokasi bok Masela membutuhkan lahan sekitar 1.500 hektare.
Sebab lahan seluas 600 hektare sudah disiapkan dan sekarang pemkab masih melakukan pendekatan dengan para pemilik lahan.
"Kemarin memang sudah ada izin untuk pembukaan pabrik tebu tetapi sudah ada persetujuan dengan Bupati apabila proses pembangunan LNG di darat masuk lahan perusahaan tebu maka mereka sudah bersedia menyerahkannya ke Inpex," jelas Martha.
Anggota komisi B DPRD Maluku, Luthfi Sanaki berharap agar anak-anak daerah jangan hanya menjadi penonton di negeri sendiri atau hanya bekerja sebagai karyawan biasa ketika Blok Masela beroperasi.
"Pemerintah daerah mulai sekarang sudah harus menyiapkan tenaga kerja profesional dan memiliki skil yang memadai," katanya. (AN/KT)
Komentar