Harga Kebutuhan Pokok di Ambon Stabil

TINJAU PASAR: Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Iklim Usaha dan Hubungan Antara Lembaga Suhanto mengunjungi pasar tradisional dan pasar modern di Kota Ambon, meninjau harga kebutuhan pokok, Senin (29/4). RUZADY ADJIS/KABAR TIMUR

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Staf Ahli Menteri Perdagangan (Mendag) Bidang Iklim Usaha dan Hubungan Antara Lembaga Kementerian Perdagangan Suhanto mengatakan, pada umumnya harga kebutuhan pokok di Ambon masih stabil.

“Karena itu masyarakat tidak perlu takut sebab stok cukup banyak dan harga juga masih stabil,” ujarnya saat melakukan kunjungan langsung di pasar tradisional Kota Ambon seperti Pasar Mardika, Pasar Batu Merah, dan gudang beras milik Perum Bulog Maluku yang ada di Desa Galala, Senin pagi.

Suhanto dan rombongan juga akan meninjau Hypermart Ambon City Centre (ACC) di Desa Passo, peninjauan gudang distributor CV Gema Rejeki, dan Hypermart Maluku City Mal (MCM) di Tantui, kemudian tinjau gudang CV.Karya Indah di Tantui, dan Footmart Amplaz di jalan Sam Ratulangi.

Ia menyebutkan, kunjungan ini merupakan kewajiban pemerintah pusat untuk stabilitasi harga kebutuhan pokok dalam menghadapi bulan suci Ramadhan dan lebaran.

Karena itu, pelaksanaan peninjauan di Ambon ini selain tim dari pusat juga ada Satgas pangan setempat, BI Maluku dan Perum Bulog Maluku untuk kita dapat memastikan agar masyarakat di Maluku ini dalam menghadapi Ramadhan dan lebaran stok masih cukup.

“Umumnya harga kebutuhan pokok di pasar tradisional Kota Ambon masih stabil, dan juga stok cukup,” ujarnya.

Suhanto dan rombongan juga melihat dari dekat dan berbincang-bincang dengan pedagang ikan segar, daging ayam broeler, daging sapi, telur, beras, bawang, yang ada di pasar Mardika maupun pasar Batu Merah.

Dia mengakui, saat turun ke pasar terlihat beberapa komoditi masih stabil harganya dan tersedia terutama beras, gula pasir, telur, minyak goreng. Hanya saja sedikit bergerak naik pada bawang merah maupun bawang putih.

“Di pasar Mardika maupun di pasar Batu Merah rata-rata pedagang mematok harga bawang merah Rp50.000/kg, dan bawang putih Rp60.000/kg,” ujarnya.

“Kami juga meninjau ke distributor, mereka mengatakan mengabil dari Surabaya harganya di atas Rp40.000, maka di pasar kami temukan tadi rata-rata dipatok harga Rp50.000 hingga Rp60.000/kg,” sebutnya.

Dia mengatakan, Kementerian Perdagangan akan mengambil langkah-langkah untuk menurunkan harga bawang, sebab sebelumnya harga bawang di pasaran berkisar antara Rp35.000 hingga Rp37.000/kg untuk bawang putih dan bawang merah antara Rp32.000 hingga Rp35.000/kg.

Ia menyatakan Kementerian Perdagangan saat ini mengeluarkan ijin impor untuk delapan perusahaan sebanyak 115.000 ton bawang putih.

Informasi dari para importir yang akan memasukkan sudah menyatakan sanggup untuk awal bulan Mei sudah masuk, rata-rata bawang asal China.

Kementerian juga membuat jembatan komunikasi distributor yang ada di daerah ini dengan importir yang ada di Surabaya maupun di Semarang agar bisa mengisi kebutuhan bawang yang ada di Maluku. (AN/KT)

Komentar

Loading...