Warga Aster Tewas Bersimbah Darah

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Warga Penginapan Mess Siliwangi digemparkan dengan penemuan sesosok mayat laki-laki yang baru diketahui bernama Umar, warga Aster Desa Hative Kecil Kecamatan Sirimau Kota Ambon, Rabu (24/4). Ia ditemukan bersimbah darah.
Pria yang diperkirakan berusia 50an tahun ini meregang nyawa kamar 05 Penginapan Mess Siliwangi, lorong Kapok, Tanah Rata, Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau Ambon, sekira pukul 13.00 WIT.
Almarhum ditemukan pertama kali oleh Adam Muhammad, resepsionis penginapan tersebut. Kala itu, pemuda 35 tahun ini rencananya membersihkan beberapa kamar yang telah digunakan pelanggan. Sekaligus mengecek beberapa pelanggan untuk menanyakan lanjutan sewa kamar.
Saat hendak melakukan rencananya, Adam melewati kamar korban dan sempat mengetuk pintu. Dia hendak menanyakan korban akan melanjutkan sewa kamar perhari atau tidak. Namun saat pintu diketuk, ia tidak mendengar balasan korban dari dalam.
Belum mendengar jawaban korban, Adam terus menuju lantai 2 dengan maksud yang sama. Setelah bersih-bersih kamar yang telah digunakan dan menanyakan lanjutan sewa kamar, kebeberapa pelanggan, ia kembali menuju lantai dasar.
Didepan kamar korban, lagi-lagi dirinya tidak mendapat jawaban korban dari dalam. Adam kemudian berinisiatif untuk mengambil kunci duplikat kamar tersebut. Ia kemudian kembali dan membuka pintu secara perlahan-lahan.
“Saksi terkejut melihat kondisi Korban. Dimana ada bercak darah disamping tempat tidur korban, dan sebagian celana korban, serta keluar dari mulut dan hidung korban,” ungkap Kasubbag Humas Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease Ipda Julkisno Kaisupy membenarkan kepada Kabar Timur, kemarin.
Menurutnya, setelah melihat peristiwa itu, saksi memberitahukan Lutfi Attamimi, pemilik penginapan. Oleh sang pemilik, ia diminta melaporkan peristiwa tersebut ke polisi yang berjaga di Pos Lalu Lintas, depan SPBU Kebun Cengkeh, tak jauh dari Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Kaisupy menambahkan, berdasarkan keterangan Suwanto (41), yang juga merupakan resepsionis di penginapan itu mengaku pada 23 April 2019, sekitar pukul 02.30 WIT, ia sempat mendengar suara batuk dari dalam kamar korban.
“Korban diketahui telah menempati kamar naas itu selama tiga hari. Ia cek in pada 22 April pukul 14.30 WIT. Selama menempati kamar itu, Suwanto mengaku korban tidak pernah ditemui orang,” jelasnya.
Korban dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara, setelah Kapolsek Sirimau AKP. Mido Manik, beserta sejumlah anak buahnya dan beberapa tim identifikasi Polres Ambon tiba di TKP. Sebelum dievakuasi tim terlebih dahulu melakukan olah TKP secara umum.
“Korban dibawa ke Rumah Sakit sekira pukul 14.45 WIT. Hasil pemeriksaan pihak Rumah Sakit, menduga Korban meninggal karena sakit,” ujarnya.
Menurutnya, didalam kamar korban ditemukan sebuah Handpone, kacamata, jam tangan, dan dua buah cincin batu bacan serta uang tunai sebesar Rp7. 964.000. “Semua barang-barang milik korban sudah di dokumentasikan dan diserahkan kepada menantu korban,” jelasnya.
Hingga saat ini, polisi masih menunggu hasil rembuk pihak keluarga, apakah jenasah korban akan di otopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban ataukah tidak. “Saat ini korban masih berada di kamar jenasah,” tandasnya. (CR1)
Komentar