Trayek & Kapal Maluku Terbanyak
KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Direktur Lalulintas Angkutan Laut Kementerian Perhubungan RI, Capt. Wisnu Handoko mengatakan, Maluku memiliki trayek dan unit kapal paling banyak dibandingkan provinsi lain di Indonesia.
Trayek dan unit kapal yang dialokasikan Kemenhub untuk Maluku sampai tahun 2019 sebanyak 30 armada.
Puluhan kapal ini tersebar di pangkalan Kota Ambon, Tual, Saumlaki termasuk Babang dan Sanana di Maluku Utara. Jumlah trayek terbanyak di Ambon sebanyak 14 trayek.
"Tapi bukan itu tidak beralasan, karena secara geografis luas wilayah laut Maluku ini lebih besar dari daratan," kata Handoko kepada awak media di sela-sela peninjauan KM Sabuk Nusantara 71 di Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon, Sabtu (16/3).
Ke depannya, kata dia, kebutuhan kapal di Maluku akan dilihat antara kebutuhan muatan penumpang atau logistik. "Apakah kebutuhan itu hanya KM Sabuk Nusantara atau lainnya. Karena sebenarnya pergerakan penumpang sudah terbantu dengan transportasi udara atau kita lebih fokus pada peningkatan logistik kita. Ya penumpang tetap perlu, tapi kita akan melihat apakah dengan 30 kapal dan pengaturan trayek nanti kita atur bersama-sama," ujar Handoko.
Pada 23 Maret mendatang, Pemda Maluku akan diundang dalam Rakornas Perintis di Yogyakarta bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk dibahas lagi persoalan ini. "Yang tahu persis bagaimana mengatur perjalanan kapal ini ke pelabuhan-pelabuhan adalah Pemda setempat. Dibantu dengan unit kami di daerah, yaitu KSOP atau KOPP," tuturnya.
Begitu juga masalah muatan balik dari Maluku yang baru mencapai 40 persen. Kemenhub akan libatkan Universitas Pattimura dan Litbang mengkonsolidasi pelabuhan-pelabuhan potensial.
Untuk masalah kekosongan kapal saat docking, kata Handoko, Pelni atau swasta yang mengoperasikan kapal perintis ini wajib menyediakan kapal pengganti sebelum tiba masa docking sebuah kapal. "Pada prinsipnya, perintis tidak boleh kosong," kata Handoko. (RUZ)
Komentar