Dishub Bakal Pangkas Trayek Angkot
KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Ambon akan memangkas trayek angkutan kota (angkot). Perampingan trayek untuk menciptakan aksesibilitas dan konektivitas transportasi di Kota Ambon.
“DI Ambon ada sekitar 62 trayek. Dipandang dari segi efisiensi dan efektifitas, perlu dilakukan evaluasi. Perlu ada perampingan trayek,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Ambon, Robby Sapulette, belum lama ini
Tujuan perampingan trayek juga agar terminal dapat dimanfaatkan seefisien mungkin sesuai peruntukannya.
“Aksesibilitas itu berarti masyarakat mudah untuk menjangkau transportasi yang akan membawanya menuju tempat tujuan. Sedangkan konektivitas untuk menghubungkan kawasan atau permukiman satu dengan yang lain,” katanya.
Dia mencontohkan, dari kawasan Mardika–IAIN ada trayek Kebun Cengkeh, IAIN, Kahena dan Air besar. Empat trayek dalam satu rute itu dinilainya terlalu banyak.
“Kenapa tidak dibikin satu trayek saja, Mardika–IAIN, misalnya. Tentu akan berdampak terhadap tarif angkutannya. Karena itu kami akan lakukan evaluasi terhadap tarif angkutan,” ujar Sapulette
Menurutnya tarif angkutan dihitung berdasarkan jarak yang ditempuh. “Jika seseorang menaiki angkutan Mardika– IAIN, turun di Kebun Cengkeh, dia hanya membayar sebesar tarif yang dihitung untuk jarak tempuh Kebun Cengkeh saja,” ujarnya.
Kata Sapulette, dari aspek layanan, 62 trayek yang ada saat ini dinilai terlalu banyak. Hal itu berdampak pada banyaknya persoalan yang harus diatasi Dishub Kota Ambon terkait penataan terminal. “Mengurus banyak trayek itu persoalan bagi Dishub sementara kapasitas terminal terbatas. Jika setiap trayek punya jalur dalam terminal tentu akan lebih baik,” jelas Sapulette.
Sapulette menjelaskan, perampingan trayek hanya berdampak pada pengurangan jumlah trayek tidak untuk mengurangi jumlah Angkot. “Dari segi jumlah kendaraan tetap sama, tapi dari aspek penempatan dalam terminal setiap angkot punya jalur antrian. Misal Angkot Mardika–Passo, itu berarti angkutan Halong, Lateri masuk ke jalur itu. Pindah trayek ini tidak dikenai biaya,” ujar dia.
Sapulette berharap tujuan dari perampingan trayek ini dapat diwujudkan yakni aksesibilitas dan konektivitas, sehingga dapat berpengaruh pada waktu tempuh dan tarif Angkot yang terjangkau. (KT)
Komentar