Ada Kepala Daerah Dukung Calon Senator “Impor”
KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Kalau maju melalui jalur partai politik (Caleg), tidak masalah. Anggota DPD RI harga diri orang Maluku.
Eddy Khrisna Patria Sambuaga sudah tiga tahun “menjual” namanya di publik Kota Ambon. Eddy mulai dekat dengan Maluku setelah diberi tugas sebagai ujung tombak pembangunan Rumah Sakit Siloam Ambon di kawasan Tantui.
RS Siloam merupakan salah satu jaringan rumah sakit swasta yang didirikan oleh Lippo Group milik taipan James Riady. Di Lippo Group, Eddy tercatat mengemban jabatan sebagai Chief Executive at Lippo Ambon Township.
Belakangan setelah “menancapkan kukunya” di Ambon dan namanya dikenal sejumlah kalangan, Eddy maju sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia dari daerah pemilihan Provinsi Maluku.
Eddy merupakan politisi dan pengusaha. Dia pernah menjabat Ketua Dewan Penasihat DPD Partai Golkar Kota Ambon pimpinan Richard Louhenapessy yang juga Walikota Ambon.
Eddy berasal dari keluarga politikus. Ayahnya, Theo L. Sambuaga, pernah menjadi Menteri Negara Pemukiman dan Prasarana Wilayah Indonesia pada era Kabinet Reformasi Pembangunan. Theo juga pernah menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja pada Kabinet Pembangunan VII tahun 1998 era Presiden Soeharto. Ayahnya juga dikenal sebagai politisi senior parti Golkar.
Dalam pemilihan umum legislatif 2019, nama Eddy tercatat sebagai calon anggota DPD RI nomor urut 26. Calon senator ini akan bertarung memperebutkan jatah 4 kursi DPD RI dari Dapil Maluku. Pria kelahiran Jakarta 20 November 1978 ini akan bersaing dengan 28 calon senator. Menariknya, dari 29 calon anggota DPD, Eddy harus melawan rival-rivalnya yang merupakan warga Maluku.
Rupanya, hal itu tak membuat ciut nyali Eddy bertarung dengan puluhan putra daerah calon senator pada Pemilu lehislatif 17 April 2019. Pria berkacamata itu telah menggenggam senjata pamungkas untuk meraih 1 kursi DPD RI Dapil Maluku periode 2019-2024.
Untuk memudahkan langkah politiknya meraih kemenangan kursi senator, kabarnya Eddy telah menggandeng seorang kepala daerah di Maluku. Kepala daerah itu juga politikus senior partai berlambang beringin.
Dugaan itu semakin kuat ketika tahun 2018, ayahnya, Theo L. Sambuaga mengunjungi Kota Ambon. Kunjungan itu untuk meminta dukungan politik dari kepala daerah yang dimaksud untuk memenangkan anaknya, Eddy menuju kursi senator.
Lalu siapa kepala daerah itu? Dia adalah Walikota Ambon Richard Louhenapessy. Bahkan setelah nama Eddy Sambuaga ditetapkan KPU Maluku resmi masuk daftar calon tetap calon perseorangan peserta Pemilu anggota DPD RI pada 20 September 2018, orang nomor satu di Kota Ambon itu bergerak cepat melakukan konsolidasi untuk memenangkan Eddy meraih kursi DPD RI.
Pada sebuah kesempatan, Richard mengumpulkan seluruh RT di Kota Ambon dan menyampaikan “pesan-pesan” politik. “Iya kita (seluruh RT) diundang pertemuan dan diarahkan untuk mendukung dan memenangkan dia (Eddy Sambuaga),” ujar sejumlah RT kepada Kabar Timur di Ambon, Minggu (13/1/2019).
Bahkan dengan bangga, Richard menyebut Theo Sambuaga adalah guru politiknya. Sesama politisi Golkar, Richard banyak menimba ilmu politik dari Theo. “Dia (Richard) bilang Pak Theo itu guru politiknya. Jadi mungkin karena itu, beliau mendukung Eddy,” kata mereka yang tak ingin namanya dipublikasikan.
Untuk memuluskan langkahnya meraih kemenangan, Eddy melalui tim pemenangan yang dibentuk telah membangun komunikasi untuk mencoba merangkul panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS).
Eddy berharap berkat dukungan Richard, perangkat RT dan oknum-oknum penyelanggara pemilu, Kota Ambon yang memiliki daftar pemilih tetap (DPT) sekitar 208.000 pemilih dijadikan lumbung untuk meraup kemenangan.
Jika memang benar, belum diketahui alasan apa sehingga Richard memilih menggerakan mesin politiknya untuk memenangkan Eddy merebut kursi senator. Dengan kekuatan finansial dan dukungan politik yang diperolehnya, bisa jadi empat kursi senator yang merupakan hak putra Maluku, satu akan hilang direbut Eddy yang merupakan “warga pendatang”.
“Jika memang benar walikota (Ambon, Richard Louhenapessy) mendukung Eddy, itu sungguh keterlaluan. Dia (Richard) telah mengkebiri hak-hak politik anak daerah,” kecam sejumlah pejabat dan mantan pejabat di lingkup Pemkot Ambon dan Pemprov Maluku, kemarin.
Para pejabat yang meminta namanya tidak dikorankan itu mengecam sikap politik Richard yang mendukung Eddy. “Kalau Eddy maju melalui jalur partai politik (Caleg), tidak masalah. Anggota DPD RI adalah harga diri orang Maluku. Mereka yang duduk sebagai anggota DPD memiliki semangat sebagai putra Maluku menyuarakan aspirasi maupun kepentingan daerah,” kata mereka.
Majunya Eddy sebagai calon senator yang didukung salah seorang kepala daerah, kata mereka, sangat merugikan putra-putri terbaik Maluku yang akan kehilangan satu kursi. “Yang kita perlu tahu, ada komitmen apa sehingga dia (Richard) mendukung Eddy. Jangan-jangan ada deal-deal pribadi, yang pada akhirnya merugikan Maluku,” tegas mereka.
Menurutnya, sangat tidak etis jika Richard mendukung Eddy di Pemilu DPD RI karena bukan putra Maluku. Sebab, kursi DPD RI, harus diberikan kepada putra-putri Maluku yang lebih memahami dan mengetahui problematika di daerahnya. “Ini harus dilawan bersama-sama, jika pada akhirnya Pak Walikota (Ambon) mendukung Eddy,” tegas mereka. (KT)
Komentar